Aviary Park Indonesia: Oase Konservasi Satwa di Tengah Kota Tangerang Selatan
Menteri Kehutanan meresmikan Aviary Park Indonesia di Tangerang Selatan sebagai pusat konservasi satwa dan destinasi wisata edukatif ramah lingkungan, mengubah lahan pembuangan sampah ilegal menjadi paru-paru kota.
Tangerang Selatan, 24 Februari 2024 – Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, secara resmi meresmikan Aviary Park Indonesia, sebuah pusat konservasi satwa dan destinasi wisata ramah lingkungan seluas 5,9 hektar di Kota Tangerang Selatan, Banten. Peresmian ini menandai transformasi lahan yang sebelumnya merupakan tempat pembuangan sampah ilegal menjadi sebuah kawasan konservasi yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat.
Peresmian tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Menteri Kehutanan, Presiden Direktur PT Aviary Jaya Lestari, dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan. Kehadiran Aviary Park diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan, pendidikan, dan pariwisata di Tangerang Selatan. Kawasan ini tidak hanya menjadi habitat bagi berbagai satwa, tetapi juga berfungsi sebagai paru-paru kota yang vital.
Inisiatif pengembangan Aviary Park berasal dari Jaya Real Property yang berkolaborasi dengan PT Sumampau Pembangunan Jaya Lestari. Langkah ini merupakan contoh nyata dari komitmen sektor swasta dalam mendukung upaya konservasi dan pelestarian lingkungan. Keberadaan Aviary Park juga sejalan dengan komitmen Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam mengembangkan pelestarian hewan dan menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayahnya.
Transformasi Lahan Sampah Menjadi Pusat Konservasi
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menyampaikan apresiasinya atas transformasi lahan yang dulunya merupakan tempat pembuangan sampah ilegal menjadi pusat konservasi satwa. "Kami sangat apresiasi, apalagi tempat ini dahulunya sebagai tempat pembuangan sampah ilegal dan ada inisiatif dari Jaya Real Property menjadi pusat konservasi satwa," ujar Menteri Antoni. Beliau berharap Aviary Park dapat dimanfaatkan sebagai pusat edukasi bagi para siswa, mengingat banyaknya jenis pohon dan hewan yang dapat dipelajari di sana.
Presiden Direktur PT Aviary Jaya Lestari, Michael Sumampau, menjelaskan keunikan lokasi Aviary Park yang berada di tengah kota, sehingga berfungsi sebagai paru-paru kota. Saat ini, Aviary Park telah ditanami 10.000 pohon dan dihuni oleh sekitar 500 jenis satwa, termasuk berbagai jenis burung, kupu-kupu, dan arthropoda.
Aviary Park juga telah berhasil mengembangbiakan spesies yang dilindungi, seperti Jalak Bali dan beberapa jenis kupu-kupu langka seperti Troides Helena, Papilio Peranthus, Cethosea Penthesil, serta Attacus Atlas (kupu-kupu Raja). Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Aviary Park dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati.
Manfaat Aviary Park Bagi Pendidikan dan Pariwisata
Selain sebagai pusat konservasi, Aviary Park juga diharapkan dapat menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik bagi masyarakat. Keberadaan Aviary Park di tengah kota memudahkan akses bagi masyarakat untuk belajar tentang keanekaragaman hayati dan pentingnya konservasi lingkungan.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, menambahkan bahwa kehadiran Aviary Park sejalan dengan komitmen Pemkot Tangerang Selatan untuk mengembangkan pelestarian hewan dan menambah RTH. "Ini juga menambah RTH di Tangerang Selatan," katanya. Hal ini menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah dan swasta dalam upaya pelestarian lingkungan.
Dengan semakin banyaknya lembaga konservasi di Indonesia, kini berjumlah 83 titik, diharapkan Aviary Park dapat menjadi contoh bagi pengembangan pusat konservasi lainnya di berbagai daerah. Keberadaan Aviary Park sebagai paru-paru kota dan pusat edukasi diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat Tangerang Selatan serta Indonesia secara keseluruhan.
Aviary Park Indonesia bukan hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga merupakan bukti nyata komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati. Semoga Aviary Park dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.