Balai Bahasa NTT Perluas Layanan, Kini Hadir di Mal Pelayanan Publik Kupang!
Balai Bahasa NTT resmikan Klinik Bahasa di Mal Pelayanan Publik Kota Kupang, memberikan tujuh layanan kebahasaan gratis bagi masyarakat umum.
Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi memperluas jangkauan layanannya kepada masyarakat dengan membuka Klinik Bahasa di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Kupang. Layanan ini merupakan hasil kerja sama Balai Bahasa NTT dengan pemerintah kota, sebagai upaya mendekatkan pelayanan kebahasaan kepada masyarakat luas. Klinik Bahasa ini beroperasi setiap hari Jumat pukul 09.00-11.00 WITA, memberikan kemudahan akses bagi warga Kota Kupang yang membutuhkan bantuan dalam hal kebahasaan.
Sebelumnya, masyarakat hanya dapat mengakses layanan kebahasaan di kantor Balai Bahasa NTT. Namun, dengan berdirinya Klinik Bahasa di MPP, masyarakat kini dapat mengakses layanan kebahasaan secara terintegrasi dengan layanan publik lainnya dalam satu lokasi yang mudah dijangkau. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan publik yang prima dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. "Di sini (MPP), semua bentuk layanan, baik kebahasaan maupun non-kebahasaan, telah terpusat di satu lokasi, sehingga mudah ditemukan dan diakses masyarakat," jelas Ahli Muda Balai Bahasa NTT, Widyabahasa.
Kehadiran Klinik Bahasa di MPP Kota Kupang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan masyarakat NTT. Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk melestarikan dan mengembangkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Dengan layanan yang terintegrasi dan mudah diakses, diharapkan semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan layanan Klinik Bahasa dan meningkatkan kualitas berbahasa mereka.
Layanan Gratis dan Terjangkau di Klinik Bahasa
Klinik Bahasa di MPP Kota Kupang menawarkan tujuh jenis layanan kebahasaan yang semuanya diberikan secara gratis kepada masyarakat. Layanan-layanan tersebut meliputi: Ahli Bahasa, Penyuntingan naskah atau surat, Penerjemahan, Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), Pojok Baca, dan Konsultasi kebahasaan. Layanan Ahli Bahasa, misalnya, telah dimanfaatkan untuk membantu kasus pencemaran nama baik, sementara layanan penyuntingan telah membantu masyarakat dalam menyunting naskah atau surat resmi.
Layanan penerjemahan juga tersedia dan telah dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk menerjemahkan abstrak skripsi atau jurnal ke dalam Bahasa Inggris. Hal ini menunjukkan bahwa Klinik Bahasa tidak hanya membantu masyarakat umum, tetapi juga memberikan dukungan bagi kalangan akademisi. Ketersediaan layanan UKBI dan BIPA juga menunjukkan komitmen Balai Bahasa NTT dalam meningkatkan kualitas berbahasa Indonesia, baik bagi penutur asli maupun penutur asing.
Pojok Baca yang disediakan juga menjadi fasilitas tambahan yang bermanfaat bagi masyarakat yang ingin membaca dan menambah wawasan kebahasaan. Dengan beragam layanan yang ditawarkan, Klinik Bahasa di MPP Kota Kupang menjadi pusat layanan kebahasaan yang komprehensif dan mudah diakses oleh masyarakat.
"Ketujuh layanan ini gratis dan bisa diakses oleh masyarakat umum," ucap Widyabahasa.
Promosi dan Peningkatan Akses Klinik Bahasa
Meskipun baru beroperasi sejak Februari 2025, Balai Bahasa NTT gencar mempromosikan Klinik Bahasa agar semakin dikenal dan diakses oleh masyarakat luas. Upaya promosi ini penting untuk memastikan bahwa masyarakat mengetahui keberadaan dan manfaat dari layanan yang disediakan. Dengan demikian, Klinik Bahasa dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi peningkatan kualitas berbahasa di NTT.
Keberadaan Klinik Bahasa di MPP Kota Kupang merupakan langkah inovatif dari Balai Bahasa NTT dalam mendekatkan diri kepada masyarakat dan memberikan layanan yang mudah diakses. Semoga Klinik Bahasa ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat NTT.
Dengan adanya Klinik Bahasa ini, diharapkan masyarakat NTT dapat lebih mudah mengakses layanan kebahasaan yang berkualitas dan terjangkau. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan kemampuan berbahasa.
Ke depannya, diharapkan Balai Bahasa NTT dapat terus berinovasi dan mengembangkan layanan kebahasaan lainnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.