Bandara Ngurah Rai Pulih Normal Setelah 3 Jam Tangani Insiden Pesawat Airfast
Bandara I Gusti Ngurah Rai kembali beroperasi normal setelah sempat ditutup selama tiga jam akibat kendala teknis pada pesawat Airfast, mengakibatkan penundaan sejumlah penerbangan.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali mengalami penutupan sementara selama kurang lebih tiga jam pada Sabtu, 8 Juli 2023, akibat insiden yang melibatkan pesawat Airfast dengan nomor registrasi DH PK OAM 6. Insiden ini terjadi sekitar pukul 10.15 WITA, menyebabkan landasan pacu bandara tidak dapat digunakan. Kejadian ini berdampak pada penundaan sejumlah penerbangan baik kedatangan maupun keberangkatan.
Pesawat Airfast yang berasal dari Benete, Sumbawa Barat, mengalami kendala teknis yang mengharuskan evakuasi dari landasan pacu. General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menjelaskan bahwa penanganan dilakukan sesuai prosedur dengan menggunakan peralatan lifting bag atau salvage equipment untuk memindahkan pesawat kecil tersebut. Proses evakuasi ini memakan waktu hingga pukul 12.10 WITA.
Penutupan landasan pacu selama tiga jam tersebut berdampak signifikan terhadap operasional bandara. Sebanyak 10 penerbangan keberangkatan dan 21 penerbangan kedatangan mengalami penundaan. Setelah proses evakuasi selesai dan landasan pacu dinyatakan aman pukul 13.06 WITA, pihak bandara langsung melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada objek asing yang tertinggal.
Operasional Bandara Kembali Normal
Setelah landasan pacu dinyatakan aman dan kembali beroperasi, sejumlah maskapai penerbangan langsung melanjutkan aktivitasnya. Singapore Airlines SQ938 dari Singapura menjadi pesawat pertama yang mendarat di Bandara Ngurah Rai setelah insiden, tiba pukul 13.10 WITA atau mengalami penundaan sekitar 1 jam 20 menit dari jadwal semula. Sementara itu, Aero India tujuan Delhi menjadi pesawat pertama yang berangkat dari Bandara Ngurah Rai pasca insiden, lepas landas pukul 13.23 WITA, mengalami penundaan sekitar 2 jam 48 menit.
Ahmad Syaugi Shahab memastikan bahwa seluruh operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai telah kembali normal. Meskipun terjadi penundaan, penerbangan-penerbangan yang sebelumnya tertunda telah dijadwal ulang dan mulai beroperasi kembali. Rata-rata penundaan berkisar antara 2 hingga 3,5 jam dari jadwal semula. Pihak bandara mengimbau para calon penumpang untuk selalu mengecek informasi penerbangan terbaru melalui maskapai masing-masing atau melalui pusat kontak 172.
NOTAM Nomor A0668/25 NOTAMN dikeluarkan terkait penutupan runway, menginformasikan kepada seluruh stakeholder tentang penutupan sementara landasan pacu Bandara I Gusti Ngurah Rai. Informasi ini penting untuk memastikan koordinasi dan antisipasi yang tepat dari seluruh pihak terkait, termasuk maskapai penerbangan dan petugas bandara. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya prosedur keselamatan dan penanganan insiden di bandara guna meminimalisir dampak terhadap operasional penerbangan.
Pihak bandara juga menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi yang efektif antara pihak bandara, maskapai, dan otoritas penerbangan dalam menghadapi situasi darurat seperti ini. Kecepatan dan efisiensi dalam penanganan insiden menjadi kunci untuk meminimalkan dampak terhadap operasional bandara dan kenyamanan penumpang.
Berikut poin-poin penting terkait insiden di Bandara Ngurah Rai:
- Pesawat Airfast mengalami kendala teknis di landasan pacu.
- Landasan pacu ditutup selama tiga jam untuk evakuasi pesawat.
- Sebanyak 31 penerbangan terdampak penundaan.
- Operasional bandara kembali normal pukul 13.06 WITA.
- Penumpang diimbau untuk menghubungi maskapai atau pusat kontak 172 untuk informasi terbaru.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pihak terkait untuk terus meningkatkan sistem keamanan dan prosedur penanganan insiden di bandara, guna memastikan kelancaran operasional dan keselamatan penerbangan.