Bangka Tengah Bangun TPST di Setiap Kecamatan: Solusi Atasi Masalah Sampah?
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah berkomitmen atasi masalah sampah dengan membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di setiap kecamatan secara bertahap, meskipun membutuhkan biaya besar.
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi masalah sampah yang semakin meningkat. Langkah konkrit yang diambil adalah membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di setiap kecamatan. Pembangunan ini bertujuan untuk mengelola sampah secara terpadu dan mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, menyatakan komitmennya untuk mewujudkan program ini. "Semua kecamatan nanti kita punya TPST," ujarnya. Pembangunan TPST ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari Kecamatan Koba sebagai pusat ibu kota kabupaten. Meskipun membutuhkan biaya yang cukup besar, Algafry optimistis program ini dapat direalisasikan.
Pembangunan TPST di Simpang Jongkong, Kecamatan Koba, menjadi tahap awal dari rencana besar ini. Proses pembangunan bertahap ini dipilih untuk meminimalisir risiko dan memastikan pengelolaan anggaran yang efektif. Sumber pendanaan akan diupayakan dari berbagai sumber, tidak hanya mengandalkan APBD saja.
Tahapan Pembangunan dan Anggaran TPST
Pembangunan TPST di setiap kecamatan di Bangka Tengah membutuhkan biaya yang signifikan. Namun, Algafry menegaskan bahwa kendala biaya tidak akan menghalangi rencana ini. "Terkait biaya perawatan, kalau hitung-hitungan kita masih bisa dilakukan walaupun dilakukan efisiensi namun kita coba memaksimalkan," jelasnya. Ia optimistis pemanfaatan fasilitas TPST nantinya akan memberikan keuntungan jangka panjang yang dapat menutupi biaya operasional.
Lebih lanjut, Algafry berencana berdiskusi dengan DPRD Bangka Tengah untuk membahas alokasi anggaran yang dibutuhkan. Koordinasi dengan legislatif ini penting untuk memastikan dukungan dan transparansi dalam pengelolaan anggaran pembangunan TPST. "Nanti kita coba diskusikan dengan DPRD, kalau memang diperlukan atau disiapkan anggaran untuk melaksanakan pembangunan TPST itu," tambahnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Bangka Tengah, Batianus, juga telah menyoroti program pembangunan TPST senilai Rp34 miliar yang bersumber dari APBN. Ia menyambut baik rencana tersebut, namun menekankan pentingnya perencanaan yang matang dan terukur agar tidak menjadi aset terbengkalai.
Masalah Sampah di Bangka Tengah
Batianus juga menyoroti seriusnya masalah sampah di Bangka Tengah. "Persoalan sampah di daerah itu cukup serius dan memerlukan penanganan yang lebih serius pula," ujarnya. Ia menambahkan bahwa sampah rumah tangga menjadi tantangan utama, dan sarana pendukung pengelolaan sampah saat ini belum berfungsi secara maksimal. Oleh karena itu, pembangunan TPST diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Pembangunan TPST ini diharapkan tidak hanya menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Pengelolaan sampah yang baik juga akan berdampak positif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat Bangka Tengah. Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi masalah sampah.
Dengan adanya komitmen dari pemerintah daerah dan dukungan dari DPRD, diharapkan pembangunan TPST di setiap kecamatan di Bangka Tengah dapat berjalan lancar dan memberikan solusi yang berkelanjutan terhadap permasalahan sampah di daerah tersebut. Proses pembangunan yang transparan dan perencanaan yang matang menjadi kunci keberhasilan program ini.