Banjir Cianjur: 100 Rumah Terendam, BPBD Pastikan Tak Ada Korban Jiwa
Banjir melanda tiga kecamatan di Cianjur, Jawa Barat, merendam lebih dari 100 rumah akibat luapan sungai. BPBD Cianjur telah menuntaskan penanganan banjir dan memastikan tidak ada korban jiwa.
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu petang (2024-03-09), mengakibatkan banjir yang merendam lebih dari 100 rumah di tiga kecamatan: Warungkondang, Cilaku, dan Cibeber. Banjir yang terjadi selama beberapa jam ini sempat menimbulkan kepanikan warga, meskipun akhirnya surut menjelang Minggu dini hari. BPBD Cianjur bersama petugas gabungan langsung turun tangan menangani bencana ini, memastikan keselamatan warga dan melakukan pendataan kerugian.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, menyatakan bahwa ketinggian air bervariasi, mulai dari 50 sentimeter hingga mencapai satu meter. "Ketinggian air beragam mulai dari 50 centimeter hingga 1 meter, merendam seratusan rumah selama dua jam, menjelang Minggu dini hari air mulai surut, sehingga tidak ada warga yang mengungsi," ungkap Asep.
Meskipun sempat membuat panik warga, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Asep menjelaskan bahwa luapan sungai di tiga kecamatan tersebut disebabkan oleh hujan deras dan pendangkalan sungai yang dipenuhi sampah. Petugas gabungan dari BPBD Cianjur, Damkar Cianjur, dan PMI Cianjur langsung diterjunkan untuk membantu warga membersihkan rumah dari lumpur dan memberikan bantuan kemanusiaan lainnya.
Penanganan Banjir dan Kerugian Materil
Asep Kusmanawijaya menambahkan bahwa proses penanganan banjir telah selesai dilakukan. Petugas BPBD dan tim gabungan telah berhasil mengatasi dampak banjir di tiga kecamatan tersebut. Saat ini, fokus utama adalah pendataan kerugian material yang dialami warga. "Saat ini petugas masih melakukan pendataan di tiga kecamatan, tidak ada korban jiwa namun kerugian cukup besar karena banyak laporan warga kehilangan barang berharga di sejumlah lokasi," jelasnya.
Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materiil diperkirakan cukup signifikan. Banyak warga melaporkan kehilangan barang-barang berharga akibat banjir. BPBD Cianjur terus melakukan pendataan untuk mengetahui besaran kerugian secara keseluruhan dan merencanakan langkah-langkah selanjutnya untuk membantu para korban.
Upaya pembersihan pascabanjir juga tengah dilakukan. Puluhan petugas gabungan diterjunkan untuk membantu warga membersihkan lumpur sisa banjir dari rumah-rumah mereka. Bantuan kemanusiaan lainnya juga diberikan kepada warga yang terdampak.
Kondisi di Kecamatan Cilaku
Camat Cilaku, Denny Widya Lesmana, memberikan keterangan lebih rinci mengenai kondisi di wilayahnya. Ia menyebutkan bahwa banjir merendam puluhan rumah di Kampung Cijati, Desa Sukasari, dan Kampung Ciharashas, Desa Sirnagalih. Penyebabnya adalah meluapnya Sungai Ciharashas.
Denny menjelaskan, "Ketinggian air mencapai 1 meter di Kampung Cijati, setelah hujan turun deras sejak Sabtu petang, hingga Minggu dini hari ada warga yang mengungsikan anggota keluarganya ke rumah saudaranya yang dinilai aman dari banjir." Kondisi ini menunjukkan betapa cepatnya air sungai naik dan betapa pentingnya kewaspadaan warga terhadap cuaca ekstrem.
Peristiwa banjir di Cianjur ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. BPBD Cianjur mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, terutama saat hujan deras dengan intensitas lebih dari dua jam. Langkah antisipasi seperti mengungsi ke tempat aman sangat penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, khususnya saat hujan turun di malam hari.
Meskipun penanganan banjir telah tuntas, BPBD Cianjur tetap menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi lainnya. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana di masa mendatang.