Banjir Ciliwung di Puncak Terjang 423 Jiwa, Bupati Bogor Salurkan Bantuan
Hujan deras di Puncak menyebabkan Sungai Ciliwung meluap dan mengakibatkan 423 jiwa di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selata, Cisarua, Kabupaten Bogor terdampak banjir.
Banjir menerjang Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selata, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Minggu malam, 2 Maret 2024, pukul 20.30 WIB. Bencana ini disebabkan oleh hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan Sungai Ciliwung meluap dan menggenangi rumah-rumah warga di sekitar aliran sungai. Sebanyak 423 jiwa dari 119 kepala keluarga (KK) terdampak langsung oleh peristiwa ini.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, luapan Sungai Ciliwung berdampak pada tiga RT di RW 01 Kampung Pensiunan. Rinciannya, 198 jiwa dari 54 KK di RT 01, 98 jiwa dari 27 KK di RT 02, dan 127 jiwa dari 38 KK di RT 03. Meskipun tidak ada korban jiwa, beberapa warga mengalami luka ringan dan telah mendapatkan perawatan di RSPG dr. Goenawan. "Dikarenakan hujan deras dengan intensitas tinggi mengakibatkan aliran kali Ciliwung meluap ke rumah warga di sekitaran aliran kali," ungkap Adam menjelaskan penyebab banjir.
Kejadian ini langsung mendapat respon cepat dari pemerintah daerah. Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengunjungi lokasi kejadian pada Senin dini hari dan meninjau langsung para korban yang mengungsi. Beliau juga mendistribusikan bantuan dan memastikan ketersediaan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi. "Bantuan tersebut dari Pemerintah Kabupaten Bogor. Tentu kita persiapkan untuk kebutuhan bahan pokok. Saya ucapkan terima kasih banyak, bukan hanya Pemerintah Kabupaten Bogor, dari TNI dari Polri juga mempersiapkan untuk sahur bagi para pengungsi," ujar Bupati Rudy Susmanto.
Dampak Banjir Ciliwung di Kampung Pensiunan
Banjir yang terjadi di Kampung Pensiunan mengakibatkan kerugian materiil bagi warga terdampak. Tinggi genangan air dilaporkan cukup signifikan, menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah dan harta benda milik warga. Proses evakuasi dan penyaluran bantuan berjalan dengan lancar berkat kerjasama antara BPBD Kabupaten Bogor, TNI, Polri, dan relawan setempat. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memantau situasi dan memberikan dukungan penuh kepada para korban hingga kondisi kembali pulih.
Selain kerugian materiil, banjir juga menimbulkan trauma bagi warga yang rumahnya terendam. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah rawan banjir seperti Kampung Pensiunan. Pentingnya sistem peringatan dini dan infrastruktur yang memadai untuk mengurangi dampak bencana perlu menjadi perhatian bersama.
BPBD Kabupaten Bogor mencatat beberapa korban luka ringan, yaitu Ibu Nova, Pak Samsudin, Pak Wardi, dan Ibu Heni. Keempat korban tersebut langsung mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat. Kondisi kesehatan mereka dilaporkan stabil dan terus dipantau oleh petugas medis.
Bantuan dan Upaya Penanganan Pasca Banjir
Pemerintah Kabupaten Bogor, bersama TNI dan Polri, bergerak cepat dalam memberikan bantuan kepada para korban banjir. Bantuan berupa bahan pokok, makanan siap saji, dan kebutuhan mendesak lainnya telah didistribusikan kepada para pengungsi. Dapur umum juga telah didirikan untuk memastikan ketersediaan makanan bagi para korban.
Selain bantuan materiil, pemerintah juga memberikan dukungan psikososial kepada para korban yang mengalami trauma akibat bencana. Tim kesehatan dan psikolog diterjunkan untuk memberikan konseling dan pendampingan kepada warga yang membutuhkan. Upaya ini bertujuan untuk membantu warga mengatasi trauma dan kembali pulih secara emosional.
Proses pembersihan dan pemulihan pasca banjir juga tengah dilakukan. Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan bahu membahu membersihkan lumpur dan puing-puing yang tersisa di rumah-rumah warga. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan kondisi lingkungan dan kehidupan masyarakat di Kampung Pensiunan.
Kejadian banjir di Kampung Pensiunan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Pentingnya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, membangun infrastruktur yang tangguh, dan memperkuat kerjasama antar lembaga dalam penanggulangan bencana perlu menjadi prioritas utama. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan masyarakat dapat hidup dengan lebih aman dan nyaman.