Banjir dan Longsor Trenggalek: 385 KK Terdampak, BPBD Terus Berupaya
Banjir dan longsor menerjang Trenggalek, Jawa Timur, mengakibatkan 385 kepala keluarga terdampak; BPBD bersama TNI/Polri dan relawan bahu-membahu melakukan penanganan.
Banjir dan tanah longsor menerjang Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada Minggu, 18 Mei 2023, mengakibatkan ratusan kepala keluarga terdampak. Bencana ini terjadi di beberapa wilayah, meliputi Kelurahan Tamanan, Kelurahan Kelutan, dan Desa Ngares di Kecamatan Trenggalek, serta Desa Pule dan Desa Sumberdadi. Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, TNI/Polri, dan relawan bahu-membahu menangani dampak bencana tersebut.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono, sebanyak 385 kepala keluarga (KK) terdampak banjir. Kelurahan Tamanan menjadi wilayah terparah dengan 359 KK terdampak, dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Banjir di Desa Ngares dipicu oleh jebolnya dua tanggul Sungai Temon, yang mengakibatkan air meluap ke permukiman warga dan memaksa beberapa warga mengungsi sementara. "Total ada 385 kepala keluarga terdampak banjir, paling banyak di Kelurahan Tamanan sebanyak 359 KK. Di wilayah ini, ketinggian air mencapai 50 centimeter," ujar Triadi.
Selain banjir, bencana tanah longsor juga terjadi di Desa Pule dan Desa Sumberdadi. Satu rumah warga di Desa Pule mengalami kerusakan di bagian dapur akibat tertimpa material longsor. Pohon tumbang juga dilaporkan terjadi di beberapa titik, seperti Desa Pandean, ruas jalan Suruh-Pule, dan Desa Ngares, mengakibatkan kerusakan rumah warga dan penutupan jalan.
Penanganan Bencana oleh Tim Gabungan
Sejak pagi hari, BPBD Trenggalek bersama TNI/Polri dan relawan telah bergerak cepat melakukan evakuasi warga, membersihkan material longsor dan pohon tumbang, serta mendistribusikan bantuan logistik darurat. Bantuan difokuskan kepada kelompok rentan, seperti anak-anak, perempuan, dan lansia. Upaya ini dilakukan untuk memastikan keselamatan dan pemenuhan kebutuhan dasar para korban bencana.
Proses evakuasi dan pembersihan material longsor membutuhkan waktu dan koordinasi yang baik antar instansi terkait. Tim gabungan bekerja keras untuk memastikan semua wilayah terdampak dapat dijangkau dan mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Distribusi logistik darurat juga dilakukan secara terorganisir untuk memastikan bantuan sampai kepada mereka yang membutuhkan.
Kondisi cuaca yang masih belum stabil menjadi perhatian utama. BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, seperti banjir bandang atau longsor susulan. Masyarakat di daerah rawan bencana dihimbau untuk selalu mengikuti arahan dan imbauan dari pihak berwenang.
Kondisi Terkini dan Imbauan Kepada Warga
Meskipun upaya penanganan bencana terus dilakukan, kondisi di lapangan masih memerlukan perhatian serius. Tim gabungan terus memantau perkembangan situasi dan siap siaga untuk menghadapi potensi bencana susulan. Kerja sama dan solidaritas antar warga juga sangat penting dalam menghadapi situasi darurat seperti ini.
"Kami masih siaga di lokasi. Cuaca belum stabil, kami imbau warga agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan," kata Triadi.
Selain bantuan logistik, dukungan moral dan psikologis juga sangat penting bagi para korban bencana. Proses pemulihan pasca bencana membutuhkan waktu dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peran serta masyarakat dalam membantu para korban sangatlah diperlukan.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Banjir dan longsor telah menyebabkan kerusakan signifikan di beberapa wilayah Trenggalek.
- BPBD Trenggalek, TNI/Polri, dan relawan bekerja sama menangani dampak bencana.
- Bantuan logistik darurat telah didistribusikan kepada warga terdampak.
- Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.
Semoga upaya penanganan bencana ini dapat berjalan lancar dan para korban dapat segera pulih dari dampak yang ditimbulkan.