Banjir Deli Serdang: 282 KK Terdampak, Tak Ada Korban Jiwa
Hujan deras di Deli Serdang, Sumut, menyebabkan banjir yang merendam dua desa dan mengakibatkan 282 kepala keluarga terdampak, namun dilaporkan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka.
Banjir menerjang dua desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mengakibatkan 282 kepala keluarga (KK) terdampak. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Provinsi Sumatera Utara melaporkan kejadian ini pada Senin, 13 Januari 2024. Hujan deras menjadi penyebab utama bencana yang melanda Desa Selemak dan Desa Klambir, Kecamatan Hamparan Perak.
Di Desa Selemak, tiga dusun terendam banjir. Sebanyak 175 KK atau 602 jiwa merasakan dampaknya. Sementara itu, di Desa Klambir, dua dusun terdampak, mengakibatkan 107 KK (446 jiwa) terdampak banjir. Beruntung, berdasarkan laporan yang diterima Pusdalops PB Sumut dari BPBD Kabupaten/Kota, tidak ada korban jiwa, luka-luka, maupun pengungsian.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati menjelaskan, laporan tersebut masuk melalui sistem aplikasi yang disediakan untuk Pusdalops PB. Semua data bencana diinput dan dipantau melalui sistem ini untuk memastikan kecepatan dan akurasi informasi.
BPBD Kabupaten Deli Serdang langsung bergerak cepat menangani banjir. Koordinasi dengan pihak terkait dan peninjauan lokasi menjadi langkah awal. "Kondisi saat ini air masih menggenang akibat lambatnya buangan air di sungai dan hujan masih turun di wilayah Hamparan Perak," jelas Sri Wahyuni. Hal ini menunjukkan upaya penanganan banjir masih terus dilakukan.
Lambatnya aliran sungai dan hujan yang masih berlangsung menjadi tantangan dalam upaya penanganan banjir. Kondisi ini menunjukkan pentingnya langkah antisipasi dan mitigasi bencana untuk mengurangi dampak banjir di masa mendatang.
Kejadian ini sekali lagi menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah rawan banjir. Koordinasi dan respon cepat dari BPBD terbukti efektif dalam meminimalisir dampak korban jiwa dan luka.
Meskipun tidak ada korban jiwa, dampak banjir terhadap perekonomian dan kehidupan warga terdampak perlu menjadi perhatian. Pemulihan pasca-banjir perlu dilakukan untuk membantu warga kembali pulih dari kerugian yang dialami.