Banjir di 10 Desa Kecamatan Mantangai, Kapuas: 4000 Jiwa Terdampak
Banjir di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, telah melanda 10 desa di Kecamatan Mantangai, mengakibatkan lebih dari 4000 jiwa terdampak dan ratusan rumah terendam.
Banjir yang melanda Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, telah mengakibatkan dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat di Kecamatan Mantangai. Sebanyak 10 desa dilaporkan terdampak bencana alam ini, mengakibatkan ribuan warga mengungsi dan ratusan rumah terendam. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 15 Maret 2024, dan telah mendapatkan respon cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas.
Menurut Plt Kepala Pelaksana BPBD Kapuas, Ahmad M. Saribi, desa-desa yang terdampak meliputi Bukit Batu, Sei Gita, Muroi Raya, Tumbang Mangkutup, Tumbang Muroi, Lapetan, Tabore, Katunjung, Sei Ahas, dan Danau Rawah. Jumlah korban jiwa yang terdampak sangat besar, dengan ribuan warga kehilangan tempat tinggal sementara dan akses jalan terputus di beberapa titik.
Data yang dihimpun BPBD Kapuas menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Ribuan kepala keluarga dan puluhan ribu jiwa terdampak banjir ini. Situasi ini menuntut respon cepat dan penanganan yang terkoordinasi dari berbagai pihak untuk membantu para korban.
Dampak Banjir di Kecamatan Mantangai
Banjir di Kecamatan Mantangai telah menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada rumah warga dan fasilitas umum. Di Desa Muroi Raya misalnya, tercatat 225 unit rumah terendam, bersama dengan empat rumah ibadah, satu sarana kesehatan, dan lima fasilitas umum lainnya. Kondisi serupa juga terjadi di desa-desa lain yang terdampak, dengan jumlah rumah dan fasilitas umum yang terendam bervariasi.
Berikut rincian jumlah KK dan jiwa yang terdampak di setiap desa: Bukit Batu (135 KK/405 jiwa), Sei Gita (44 KK/160 jiwa), Muroi Raya (259 KK/587 jiwa), Tumbang Mangkutup (114 KK/363 jiwa), Tumbang Muroi (380 KK/1.230 jiwa), Lapetan (220 KK/708 jiwa), Tabore (25 KK/100 jiwa), Katunjung (182 KK/589 jiwa), Sei Ahas (264 KK/800 jiwa), dan Danau Rawah (41 KK/138 jiwa). Total keseluruhan, lebih dari 4000 jiwa terdampak banjir ini.
Kerusakan infrastruktur juga menjadi perhatian serius. Banyak akses jalan terputus, menyulitkan akses bantuan dan evakuasi. Selain itu, rumah ibadah, sarana pendidikan, dan fasilitas umum lainnya juga mengalami kerusakan akibat banjir.
Penanganan Bencana dan Bantuan Logistik
BPBD Kapuas telah menyalurkan bantuan logistik kepada korban banjir di sejumlah desa di Kecamatan Mantangai. Upaya penanganan dan pertolongan lainnya juga terus dilakukan untuk meringankan beban para korban. Meskipun kondisi banjir mulai surut, BPBD Kapuas tetap mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.
"Untuk kondisi banjir di sejumlah desa di Kecamatan Mantangai, saat ini mulai berangsur-angsur surut. Namun demikian, kami tetap mengimbau warga tetap waspada terhadap banjir susulan," kata Ahmad M. Saribi.
Langkah-langkah penanganan lebih lanjut masih terus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan pemulihan kehidupan masyarakat yang terdampak. Kerja sama dan koordinasi antar lembaga dan masyarakat sangat krusial dalam menghadapi situasi darurat ini.
Data kerusakan dan jumlah bantuan yang disalurkan akan terus diperbarui seiring dengan perkembangan situasi di lapangan. Semoga situasi dapat segera pulih dan masyarakat dapat kembali beraktivitas normal.