Banjir di Pasaman: 60 Rumah Terendam, Satu Rumah Roboh
Hujan deras menyebabkan Sungai Batang Beringin meluap dan merendam 60 rumah di Nagari Lansek Kodok, Pasaman; satu rumah dilaporkan roboh, namun tidak ada korban jiwa.
Banjir melanda Nagari Lansek Kodok, Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat pada Kamis, 27 Februari 2024. Sebanyak 60 unit rumah warga di Kampung Kubu Sungkai, Jorong III Rambah, terendam banjir dengan ketinggian mencapai satu meter. Peristiwa ini mengakibatkan satu rumah warga roboh, namun beruntung tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Menurut Wali Nagari Lansek Kodok, Antoni S, banjir tersebut disebabkan oleh intensitas hujan yang sangat tinggi sejak Rabu malam. Hujan deras mengakibatkan Sungai Batang Beringin meluap dan airnya menggenangi pemukiman warga. Banjir mulai merendam rumah-rumah warga sejak Kamis pagi.
"Sekitar 60 buah rumah warga dilanda banjir dengan ketinggian satu meter," ungkap Antoni saat dihubungi di Lubuk Sikaping. Pihak berwenang langsung bergerak cepat menanggapi bencana ini.
Evakuasi dan Penanganan Bencana
Tim gabungan dari TNI-Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman langsung diterjunkan ke lokasi untuk membantu warga. Mereka bahu-membahu mengevakuasi barang-barang milik warga dari rumah-rumah yang terendam banjir. Upaya penyelamatan dan evakuasi ini dilakukan untuk meminimalisir kerugian dan memastikan keselamatan warga.
"Tidak ada korban jiwa. Namun, ada satu rumah warga roboh dihantam banjir," jelas Antoni. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materiil akibat banjir ini diperkirakan cukup signifikan.
Tim gabungan tetap berada di lokasi untuk melakukan pemantauan dan bersiaga. Antisipasi dilakukan untuk menghadapai kemungkinan meluasnya banjir atau terjadinya bencana susulan. Selain tim gabungan, masyarakat setempat juga turut serta membantu proses evakuasi dan penyelamatan.
Kondisi Terkini dan Bantuan
Saat ini, tim gabungan masih siaga di lokasi bencana. Mereka terus memantau perkembangan situasi dan siap memberikan bantuan jika diperlukan. Antoni menambahkan, masyarakat juga turut aktif menyelamatkan barang-barang berharga dari rumah mereka yang terendam banjir. Kerja sama dan gotong royong menjadi kunci dalam menghadapi bencana ini.
"Saat ini kita bersama masih siaga, takutnya banjir masih berlangsung dan melanda rumah warga lainnya. Kami juga turun langsung membantu evakuasi warga agar tidak ada korban jiwa. Masyarakat juga menyelamatkan barang-barang dari rumah yang terendam banjir," sebut Antoni.
BPBD Kabupaten Pasaman telah mencatat data kerusakan dan kerugian yang diakibatkan oleh banjir tersebut. Bantuan berupa logistik dan kebutuhan mendesak lainnya akan segera disalurkan kepada warga yang terdampak. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada warga terdampak banjir.
Langkah Pencegahan di Masa Mendatang
Kejadian banjir ini menjadi pengingat pentingnya upaya pencegahan bencana di masa mendatang. Perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem drainase dan penanggulangan banjir di daerah tersebut. Peningkatan infrastruktur dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan juga menjadi faktor penting untuk meminimalisir risiko bencana serupa di masa depan.
Pemerintah daerah dan instansi terkait perlu bekerja sama untuk merencanakan strategi jangka panjang dalam menghadapi potensi bencana alam, khususnya banjir. Hal ini meliputi pembangunan infrastruktur yang lebih tahan terhadap bencana, edukasi kepada masyarakat, dan sistem peringatan dini yang lebih efektif.