Banjir di Tangerang: 3.000 Jiwa Terdampak, Teluk Naga Terparah
Hujan deras menyebabkan banjir di Kabupaten Tangerang, Banten, yang telah mendampak sekitar 3.000 jiwa di enam kecamatan, dengan Teluk Naga menjadi wilayah terparah.
Banjir melanda Kabupaten Tangerang, Banten, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (3/3). Bencana ini telah berdampak pada sekitar 3.000 jiwa warga di enam kecamatan, menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 50 sentimeter hingga 1 meter, menyebabkan ribuan warga terdampak dan membutuhkan bantuan.
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, menyatakan bahwa jumlah korban terdampak terus meningkat. "Sejak kemarin saja sudah ada 2.000 jiwa warga Kabupaten Tangerang terdampak bencana banjir, saat ini bisa sampai 3.000 jiwa," ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa (4/3). Petugas BPBD masih melakukan asesmen dan pendataan di lapangan, sehingga jumlah korban yang terdampak bisa saja bertambah.
Banjir terparah terjadi di Kecamatan Teluk Naga, khususnya di Desa Tanjung Burung, yang telah terendam sejak Senin pagi. Ratusan kepala keluarga terdampak di wilayah ini. Selain Teluk Naga, banjir juga merendam wilayah di Kecamatan Pagedangan, Legok, Tigaraksa, Panongan, dan Jambe, dengan belasan desa terdampak.
Wilayah Terdampak dan Bantuan Logistik
BPBD Kabupaten Tangerang telah mencatat enam kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Pagedangan, Teluk Naga, Legok, Tigaraksa, Panongan, dan Jambe. Di Kecamatan Teluk Naga, Desa Tanjung Burung menjadi wilayah yang paling parah terdampak. Tim BPBD terus melakukan pemantauan, monitoring, penanganan, dan evakuasi di beberapa titik banjir.
Upaya pendistribusian bantuan logistik dan keperluan pangan juga telah dilakukan. BPBD berkoordinasi dengan dinas terkait dan Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi dalam penyaluran bantuan. "Untuk bantuan logistik kita sudah menyalurkan, baik lewat pihak kecamatan/desa/kelurahan hingga dinas terkait. Adapun untuk korban yang mengungsi saat ini masih ada di wilayah Kecamatan Pagedangan," kata Ujat Sudrajat.
Bantuan telah disalurkan melalui berbagai jalur, termasuk melalui pemerintah kecamatan, desa, dan kelurahan. Proses pendataan korban masih berlangsung, sehingga jumlah bantuan yang dibutuhkan masih terus dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Penanganan dan Pencegahan Banjir
BPBD Kabupaten Tangerang terus berupaya untuk menangani dampak banjir dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Selain penyaluran bantuan logistik, upaya evakuasi juga dilakukan untuk warga yang membutuhkan. Pemantauan dan monitoring di lapangan terus dilakukan untuk memastikan penanganan yang tepat dan cepat.
Kejadian banjir ini menjadi pengingat pentingnya upaya pencegahan dan mitigasi bencana banjir di masa mendatang. Perlunya peningkatan infrastruktur dan sistem peringatan dini untuk meminimalisir dampak banjir di Kabupaten Tangerang. Kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat penting dalam upaya mengurangi risiko bencana.
Meskipun data korban terdampak masih terus diperbarui, upaya penanganan dan bantuan terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Tangerang dan pihak terkait. Semoga situasi dapat segera pulih dan warga terdampak dapat kembali beraktivitas normal.