Banjir Jakarta: 57 Warga Mengungsi, Sebagian Besar Bertahan di Rumah
Banjir akibat luapan Kali Ciliwung di Jakarta Timur dan Selatan menyebabkan 57 warga mengungsi, sementara sebagian besar memilih bertahan di rumah masing-masing.
Banjir yang melanda Jakarta Timur dan Selatan akibat meluapnya Kali Ciliwung telah menyebabkan puluhan warga mengungsi. Namun, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, mengungkapkan bahwa sebagian besar warga yang terdampak memilih untuk tetap tinggal di rumah mereka masing-masing. Peristiwa ini terjadi pada Senin, 3 Januari 2024, setelah hujan deras mengguyur Jakarta dan sekitarnya.
Menurut keterangan Yohan, meskipun warga banyak yang bertahan di rumah, BPBD DKI Jakarta tetap menyiapkan posko pengungsian di setiap kelurahan yang berpotensi terdampak banjir. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa warga yang membutuhkan tempat aman dan bantuan tetap terlayani dengan baik. "Kebanyakan warga memilih bertahan di rumah masing-masing," ujar Yohan dalam keterangannya di Jakarta.
Petugas BPBD telah mendirikan tenda-tenda pengungsian dan menitipkannya di kelurahan-kelurahan yang rawan banjir. Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi peningkatan jumlah pengungsi. Persiapan ini juga mencakup pendistribusian bantuan logistik, termasuk makanan siap saji.
Warga Terdampak dan Lokasi Pengungsian
Data yang dihimpun BPBD DKI Jakarta menunjukkan bahwa hingga saat ini, hanya 57 warga yang memilih untuk mengungsi. Dari jumlah tersebut, 30 warga berasal dari Kelurahan Kampung Melayu dan 21 warga lainnya dari Kelurahan Bidara Cina. Warga Kelurahan Kampung Melayu mengungsi di SDN Kampung Melayu 01/02, sementara warga Kelurahan Bidara Cina berlindung di dua lokasi berbeda; enam jiwa di Kantor sekretariat RW 011 Kelurahan Bidara Cina dan 21 jiwa lainnya di Aula Kelurahan Bidara Cina.
BPBD DKI Jakarta juga telah mendistribusikan 1000 boks makanan siap saji untuk membantu warga terdampak banjir. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang kesulitan mendapatkan makanan akibat banjir.
Yohan menambahkan bahwa pendistribusian bantuan akan terus dilakukan sesuai kebutuhan. BPBD juga terus memantau perkembangan situasi banjir dan siap memberikan bantuan lebih lanjut jika diperlukan.
Luas Wilayah Terdampak Banjir
Banjir akibat luapan Kali Ciliwung berdampak cukup luas. Awalnya, pada pukul 04.00 WIB, banjir dilaporkan melanda 28 RT. Namun, hingga pukul 08.00 WIB, jumlah RT yang terdampak meningkat menjadi 47 RT, tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Peningkatan jumlah RT yang terdampak menunjukkan meluasnya area yang tergenang banjir. Hal ini diperparah oleh intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. BPBD DKI Jakarta terus berupaya untuk melakukan penanganan banjir dan membantu warga yang terdampak.
Penyebab utama banjir ini adalah meluapnya Kali Ciliwung setelah hujan deras mengguyur wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Kondisi ini menunjukkan pentingnya pengelolaan dan penataan aliran sungai untuk mencegah terjadinya banjir di masa mendatang. Upaya mitigasi bencana perlu ditingkatkan untuk meminimalisir dampak banjir bagi warga Jakarta.
Kesimpulannya, meskipun sebagian besar warga memilih bertahan di rumah, BPBD DKI Jakarta tetap siaga dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir akibat luapan Kali Ciliwung. Langkah-langkah antisipasi dan pendistribusian bantuan terus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga terdampak.