Banjir Jakarta Barat: Pompa Baru Dioperasikan Saat Kali Surut
Pemkot Jakbar baru menggunakan pompa untuk mengatasi banjir di tiga kelurahan setelah Kali Angke dan Kali Pesanggrahan surut, prioritaskan penanganan genangan di jalan utama.
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta Barat (Jakbar) pada Selasa, 4 Januari 2024, memaksa Pemkot Jakbar untuk mengambil langkah strategis dalam penanggulangannya. Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Barat, Purwanti Suryandari, menjelaskan bahwa penggunaan pompa air untuk mengatasi genangan di beberapa RT di tiga kelurahan baru akan dioptimalkan setelah debit air di Kali Angke dan Kali Pesanggrahan surut. Hal ini disebabkan karena banjir yang terjadi merupakan banjir kiriman dari Bogor yang mengakibatkan meluapnya kedua kali tersebut.
"Banjir kali ini karena kali meluap di Kali Angke dan Kali Pesanggrahan. Nah, karena itu banjir kiriman dari Bogor maka kita hanya bisa nunggu muka air kalinya surut, baru kita bisa optimal menggunakan pompa," jelas Purwanti saat dihubungi.
Kondisi geografis wilayah yang merupakan daerah cekungan juga menjadi kendala dalam penggunaan pompa. Jika debit air di kali belum surut, upaya pemompaan akan kurang efektif. Namun demikian, Pemkot Jakbar tetap berupaya maksimal dengan mengoperasikan pompa di area-area yang memungkinkan.
Penanganan Banjir di Jakarta Barat
Meskipun penggunaan pompa secara optimal ditunda hingga air surut, Sudin SDA Jakbar tetap mengerahkan 300 personel, termasuk operator pompa, untuk menangani banjir di Kembangan Selatan, Kedoya Selatan, dan Rawa Buaya. Pompa apung digunakan di area yang terjangkau, sedangkan pompa portabel dan stasioner dikerahkan untuk mengatasi genangan di jalan-jalan utama.
"Tapi pompa-pompa kita tetap jalan ya, supaya genangan tidak semakin bertumpuk," tambah Purwanti. Upaya ini dilakukan untuk mencegah semakin parahnya genangan dan mempercepat proses surutnya air.
Purwanti berharap agar luapan air di Kali Angke dan Kali Pesanggrahan segera surut. "Intinya kita siaga. Kita lagi nunggu ini, mudah-mudahan cepat surut," ujarnya.
Kesiapan Infrastruktur dan Personel
Sudin SDA Jakbar memiliki kesiapan yang cukup memadai dalam menghadapi banjir. Tercatat, terdapat 148 pompa stasioner, 70 pompa bergerak, dan 50 pompa apung yang siap digunakan. Personel yang terlatih dan berpengalaman juga dikerahkan untuk memastikan operasional pompa berjalan lancar dan efektif.
Hingga pukul 14.00 WIB, ketinggian banjir di sekitar persimpangan Pasar Puri, Kembangan Selatan, dilaporkan sudah mulai berkurang. Genangan air sudah lebih rendah dari lutut orang dewasa dibandingkan kondisi sebelumnya, menunjukkan adanya perbaikan situasi.
Meskipun demikian, Pemkot Jakbar tetap siaga penuh dan terus memantau perkembangan situasi banjir di wilayah Jakarta Barat. Prioritas penanganan difokuskan pada genangan di jalan-jalan utama untuk memastikan kelancaran lalu lintas dan aktivitas masyarakat.
Dengan adanya kesiapan infrastruktur dan personel yang memadai, diharapkan genangan air dapat segera surut dan aktivitas masyarakat dapat kembali normal.