Banjir Pekalongan: 151 Warga Mengungsi, Pemkot Siapkan Posko
Hujan deras dan meluapnya Sungai Bremi menyebabkan banjir di Pekalongan, Jawa Tengah, memaksa 151 warga mengungsi ke posko-posko yang telah disiapkan pemerintah kota.
Banjir melanda Kota Pekalongan, Jawa Tengah, pada Kamis, 30 Januari 2024, setelah hujan deras mengguyur daerah tersebut sejak Rabu malam. Akibatnya, 151 warga terpaksa mengungsi ke sejumlah posko pengungsian yang telah disiapkan pemerintah kota.
Penyebab Banjir
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Aprilyanto Dwi Purnomo, menjelaskan bahwa hujan deras dan angin kencang yang berlangsung lama menyebabkan Sungai Bremi meluap dan menggenangi permukiman warga. Genangan air mencapai ketinggian 10 hingga 40 sentimeter di sejumlah jalan utama, seperti Jalan Progo, Kurinci, Majapahit, Slamet, Cempaka, dan beberapa jalan lainnya. Luapan sungai ini menjadi penyebab utama banjir yang merendam rumah-rumah warga.
Posko Pengungsian
Pemerintah Kota Pekalongan telah menyiapkan posko pengungsian di beberapa lokasi untuk menampung warga terdampak. Dua lokasi utama adalah aula Kecamatan Pekalongan Barat dan Mushala Al Munir Kampung Baru, Kelurahan Tirto. Data BPBD mencatat, sebanyak 98 warga mengungsi di aula Kecamatan Pekalongan Barat dan 53 warga lainnya berlindung di Mushala Al Munir.
Wilayah Terdampak
Banjir Pekalongan kali ini tidak hanya terjadi di satu lokasi. Sejumlah kelurahan di Kecamatan Pekalongan Utara, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Barat terendam banjir. Kondisi ini menunjukkan dampak yang cukup luas dari bencana alam tersebut.
Prakiraan BMKG
BMKG menginformasikan bahwa tingginya curah hujan di Jawa Tengah disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain fenomena La Nina lemah, Monsun Asia, dan fase bulan baru. Kombinasi faktor-faktor tersebut meningkatkan potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah pesisir.
Upaya Penanganan
Intensitas curah hujan yang tinggi selama dua hari menyebabkan genangan air di daerah-daerah cekung dan membuat sistem drainase kewalahan. Limpasan air dari Sungai Bremi memperparah keadaan, khususnya di Kelurahan Tirto. BPBD Kota Pekalongan terus memantau situasi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak.
Kesimpulan
Banjir di Pekalongan akibat hujan deras dan meluapnya Sungai Bremi telah memaksa 151 warga mengungsi. Pemerintah Kota Pekalongan telah menyiapkan posko pengungsian dan terus berupaya menangani dampak banjir. BMKG menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrim ini dipengaruhi oleh beberapa faktor atmosfer global.