Banjir Rendam 219 Rumah di OKU, BPBD Evakuasi Warga dengan Perahu Karet
Curah hujan tinggi di OKU, Sumatera Selatan menyebabkan banjir yang merendam 219 rumah dan memaksa BPBD melakukan evakuasi warga menggunakan perahu karet.
Banjir yang melanda Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, pada Kamis (6/3) malam mengakibatkan ratusan rumah warga terendam. Peristiwa ini memaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU untuk melakukan evakuasi warga menggunakan perahu karet guna mencegah jatuhnya korban jiwa. Kejadian ini terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi yang dimulai sekitar pukul 20.00 WIB.
Menurut Kepala BPBD OKU, Januar Efendi melalui Manager Pusdalops Gunalfi, sebanyak 219 rumah warga di beberapa desa dan kelurahan terdampak banjir. Tinggi genangan air mencapai setinggi lutut orang dewasa. "Berdasarkan data tercatat sebanyak 219 rumah warga terdampak banjir hingga setinggi lutut orang dewasa," kata Gunalfi dalam keterangannya di Baturaja, Jumat (7/3).
Wilayah yang terdampak meliputi Desa Tanjung Kemala, Desa Tanjung Baru, Kelurahan Sukajadi, Kelurahan Sukaraya, Kelurahan Sekar Jaya, dan Kelurahan Jalan Ulu Danau. Meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, evakuasi dilakukan sebagai langkah antisipasi dan untuk memastikan keselamatan warga.
Evakuasi Menggunakan Perahu Karet
BPBD OKU mengerahkan satu unit perahu karet untuk mengevakuasi puluhan warga ke tempat yang lebih aman dan tinggi. Proses evakuasi dilakukan hingga banjir surut. "Dalam proses evakuasi, pihaknya mengerahkan satu unit perahu karet untuk mengangkut warga ke daerah yang lebih tinggi hingga banjir surut," jelas Gunalfi. Langkah cepat ini dinilai efektif dalam menyelamatkan warga dari dampak banjir.
Meskipun kondisi banjir saat ini sudah mulai surut, BPBD tetap siaga. Tim Satgas Bansor masih melakukan patroli di daerah terdampak untuk mengantisipasi potensi banjir susulan. Pemantauan intensif dilakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga.
Selain patroli, tim di lapangan juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan. Ancaman banjir susulan masih mungkin terjadi mengingat prediksi curah hujan tinggi yang masih akan berlangsung beberapa hari ke depan.
Imbauan Kewaspadaan dan Antisipasi Banjir Susulan
Gunalfi menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat. "Curah hujan tinggi diprediksi masih akan terjadi selama beberapa hari ke depan sehingga masyarakat harus lebih waspada karena bencana alam dapat terjadi kapan saja," imbuhnya. Imbauan ini bertujuan untuk meminimalisir risiko dan kerugian yang lebih besar.
BPBD OKU juga mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca dan peringatan dini dari pihak berwenang. Kerja sama dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting dalam menghadapi bencana alam seperti banjir. Dengan kesiapsiagaan bersama, diharapkan dampak negatif dari bencana dapat diminimalisir.
Langkah-langkah antisipasi yang dapat dilakukan warga antara lain:
- Memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman.
- Memastikan saluran air di sekitar rumah tetap lancar.
- Selalu waspada terhadap perubahan cuaca dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Kejadian banjir di OKU ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat krusial dalam mengurangi risiko dan dampak bencana.