Banjir Rendam Dua Desa di Halmahera Barat, Ratusan KK Dievakuasi
Curah hujan tinggi di Halmahera Barat mengakibatkan banjir yang merendam dua desa, Tahafo dan Togola Sangir, dan ratusan kepala keluarga terpaksa dievakuasi.
Banjir yang melanda dua desa di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, pada Kamis (24 April) pagi telah memaksa ratusan kepala keluarga mengungsi. Peristiwa ini terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan Kali Gaong meluap dan menggenangi permukiman warga Desa Tahafo dan Togola Sangir di Kecamatan Ibu. Bencana alam ini telah memutus akses jalan utama dan menimbulkan keprihatinan di wilayah tersebut.
"Iya, banjir tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIT dan warga di dua desa sudah kami evakuasi bersama pemerintah desa ke tempat yang lebih aman," ungkap Bupati Halmahera Barat, James Uang, melalui Camat Ibu, Warjin Soleman, dalam keterangannya kepada ANTARA.
Evakuasi warga dilakukan secara terorganisir dengan memprioritaskan keselamatan warga, khususnya lansia dan barang-barang berharga mereka. Pemerintah setempat juga telah mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi.
Evakuasi Ratusan Kepala Keluarga
Data sementara dari Kecamatan Ibu mencatat sebanyak 224 kepala keluarga (KK) telah dievakuasi. Desa Tahafo melaporkan 149 KK terdampak, sementara Desa Togola Sangir mencatat 75 KK yang harus meninggalkan rumah mereka. Angka ini menunjukkan skala besarnya dampak banjir terhadap penduduk setempat.
Akibat banjir, akses jalan penghubung antara Kecamatan Ibu dan Jailolo, ibukota Kabupaten Halmahera Barat, terputus total. Kondisi ini mempersulit upaya penyaluran bantuan dan evakuasi jika diperlukan. Sampai saat ini, air dilaporkan belum surut sepenuhnya, sehingga situasi masih dalam keadaan darurat.
Proses evakuasi dilakukan dengan memprioritaskan warga lanjut usia dan barang-barang berharga mereka. "Kemudian kami menyediakan tempat dapur umum sementara untuk mengantisipasi masyarakat yang sudah mulai kelaparan," tambah Camat Ibu.
Peringatan Dini BMKG dan Potensi Cuaca Ekstrem
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di Maluku Utara, termasuk potensi banjir dan tanah longsor. Hal ini disebabkan oleh pola konvergensi dan aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate, Sakimin, menyampaikan prakiraan cuaca untuk periode 24 hingga 29 April 2025. Secara umum, cuaca diprakirakan berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat terjadi kapan saja.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, dan angin kencang. Peringatan ini sangat relevan mengingat kejadian banjir yang telah terjadi di Halmahera Barat.
Kondisi pasca banjir di Desa Tahafo dan Togola Sangir masih terus dipantau oleh pemerintah setempat. Upaya pemulihan dan bantuan bagi para pengungsi masih terus dilakukan. Semoga situasi dapat segera pulih dan warga dapat kembali ke rumah masing-masing dengan aman.