Banjir Rendam Tujuh Kecamatan di Kabupaten Bekasi, Ratusan Rumah Terendam
Hujan deras menyebabkan tujuh kecamatan di Kabupaten Bekasi terendam banjir hingga 150 cm, ratusan rumah terendam dan warga terpaksa dievakuasi.
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejak Senin malam hingga Selasa (4/3) menyebabkan banjir yang merendam tujuh kecamatan. Banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 150 sentimeter ini mengakibatkan ratusan rumah terendam, akses jalan terganggu, dan aktivitas warga lumpuh. Bencana ini terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi, kiriman air dari wilayah Bogor, dan sistem drainase yang buruk di beberapa wilayah.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, menyatakan bahwa tujuh kecamatan yang terdampak banjir adalah Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung, Tambun Utara, dan Bojongmangu. Banjir ini memaksa sejumlah warga untuk dievakuasi dari rumah mereka karena air telah memasuki rumah-rumah tersebut. Beberapa ruas jalan utama juga tergenang, sehingga menyulitkan kendaraan untuk melintas.
"Banjir merendam tujuh kecamatan dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 150 centimeter," kata Dodi Supriadi di Cikarang, Selasa. BPBD Kabupaten Bekasi bersama tim gabungan TNI/Polri dan relawan kebencanaan langsung bergerak cepat melakukan evakuasi warga, terutama di wilayah yang terdampak parah seperti Tambun Utara, Serang Baru, dan Cibarusah. Tim penyelamat menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang rumahnya terendam cukup dalam.
Dampak Banjir di Kabupaten Bekasi
Banjir yang melanda Kabupaten Bekasi berdampak signifikan terhadap kehidupan warga. Ratusan rumah terendam, mengakibatkan kerugian materiil bagi para korban. Selain itu, akses jalan yang terganggu juga menghambat aktivitas ekonomi dan mobilitas warga. Sekolah dan tempat kerja terpaksa ditutup sementara di beberapa wilayah terdampak.
Kondisi ini membuat warga kesulitan beraktivitas sehari-hari. Mereka harus mengungsi ke tempat yang lebih aman dan membutuhkan bantuan logistik seperti makanan, minuman, dan pakaian. Pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada warga terdampak.
"Kami masih terus melakukan pemantauan di lokasi-lokasi terdampak dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan," ujar Dodi Supriadi. Bantuan logistik telah disalurkan kepada warga terdampak, dan upaya evakuasi terus dilakukan hingga kondisi membaik.
Upaya Penanganan Banjir
BPBD Kabupaten Bekasi dan tim gabungan terus berupaya menangani dampak banjir. Evakuasi warga menjadi prioritas utama, diikuti dengan penyaluran bantuan logistik. Selain itu, upaya perbaikan sistem drainase dan penguatan tanggul juga menjadi fokus penanganan jangka panjang. Koordinasi lintas sektor pun terus dilakukan untuk memastikan penanganan banjir berjalan efektif dan efisien.
Dodi Supriadi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena cuaca di wilayah tersebut masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Warga diimbau untuk mengamankan barang-barang berharga dan bersiap jika sewaktu-waktu harus dievakuasi. "Bagi warga yang masih bertahan di rumah masing-masing, diimbau untuk segera mengamankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi dan bersiap jika sewaktu-waktu harus dievakuasi," ucapnya.
Sampai saat ini, air masih tergenang di beberapa wilayah rawan. Tim gabungan tetap siaga di sejumlah titik rawan dan membawa logistik yang dibutuhkan. Penanganan banjir ini membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun relawan untuk meminimalisir dampak dan kerugian yang ditimbulkan.
Kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan membuat upaya penanganan banjir menjadi lebih kompleks. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting untuk mengurangi risiko kerugian yang lebih besar. Pemerintah daerah juga terus berupaya meningkatkan sistem peringatan dini dan infrastruktur untuk mengantisipasi bencana banjir di masa mendatang.
Kesimpulan
Banjir yang melanda tujuh kecamatan di Kabupaten Bekasi merupakan bencana alam yang dampaknya cukup signifikan terhadap kehidupan warga. Kerja sama dan koordinasi dari berbagai pihak sangat penting dalam penanganan bencana ini, baik dalam upaya evakuasi, penyaluran bantuan, maupun perbaikan infrastruktur untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat juga menjadi kunci penting dalam menghadapi bencana alam.