Banjir Tulungagung: Dua Sekolah Negeri Terpaksa Gelar Pembelajaran Daring
Banjir di Tulungagung memaksa SDN Besole dan SMPN 3 Tulungagung menerapkan pembelajaran daring sementara waktu akibat genangan air yang cukup parah.
Banjir yang melanda Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengakibatkan dua sekolah negeri terpaksa memberlakukan pembelajaran daring. SDN Besole di Kecamatan Besuki dan SMPN 3 Tulungagung terendam banjir, sehingga kegiatan belajar mengajar tatap muka dihentikan sementara. Keputusan ini diambil untuk memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan normal meskipun kondisi sekolah tidak memungkinkan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Puspita Rahadi, menjelaskan bahwa pembelajaran daring menjadi solusi terbaik mengingat kondisi sekolah yang terendam air dan akses jalan menuju sekolah juga tergenang cukup dalam. "Ya, solusinya harus begitu karena kondisi sekolah terendam air dan akses menuju sekolah juga tergenang cukup dalam," kata Puspita Rahadi di Tulungagung, Sabtu (17/5).
Kondisi geografis kedua sekolah yang berada di area lebih rendah dari badan jalan menjadi penyebab utama genangan air saat hujan deras. Hal ini membuat air mudah menggenangi area sekolah, mengganggu aktivitas belajar mengajar. Kondisi ini diperparah dengan curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir.
Kondisi Sekolah yang Terdampak Banjir
SMPN 3 Tulungagung, yang berlokasi di kawasan perkotaan, memang dikenal sebagai area langganan banjir. Biasanya, genangan air cepat surut. Namun, curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan genangan air bertahan lebih lama. Kondisi ini tentu saja menghambat kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Berbeda dengan SMPN 3 Tulungagung, kondisi SDN Besole dinilai lebih parah. Banjir bandang dari wilayah Kecamatan Tanggunggunung membawa lumpur yang masuk ke ruang kelas dan kantor sekolah. Lumpur tersebut tentu saja membutuhkan waktu dan upaya pembersihan yang lebih intensif sebelum kegiatan belajar mengajar dapat kembali dilakukan secara tatap muka.
Genangan air dan lumpur yang masuk ke dalam ruangan sekolah menyebabkan kerusakan dan mengganggu proses belajar mengajar. Oleh karena itu, pembelajaran daring menjadi pilihan yang tepat untuk sementara waktu.
Pembelajaran Daring Sebagai Solusi Jangka Pendek
Sebagai solusi jangka pendek, seluruh kegiatan belajar mengajar di SDN Besole dan SMPN 3 Tulungagung dialihkan ke sistem daring sejak Rabu (14/5). Hal ini dilakukan untuk memastikan siswa tetap dapat mengikuti pembelajaran meskipun sekolah terdampak banjir.
Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung terus memantau perkembangan cuaca dan kondisi sekolah. Keputusan untuk kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka akan diambil setelah kondisi sekolah dinyatakan aman dan layak untuk kegiatan belajar mengajar. "Untuk sementara, seluruh kegiatan belajar mengajar di dua sekolah tersebut dilakukan secara daring sejak Rabu (14/5)," jelas Puspita.
Pihak sekolah dan Dinas Pendidikan bekerja sama untuk memastikan proses pembelajaran daring berjalan efektif dan lancar. Mereka berupaya menyediakan akses internet dan memberikan dukungan teknis kepada guru dan siswa agar proses pembelajaran tetap optimal.
Upaya Penanganan Jangka Panjang
Selain solusi jangka pendek berupa pembelajaran daring, pemerintah daerah juga telah merencanakan penanganan jangka panjang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengurukan di area terdampak banjir untuk meminimalkan genangan air saat hujan. Upaya ini diharapkan dapat mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur sekolah dan lingkungan sekitar agar lebih tahan terhadap bencana banjir. Hal ini penting untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan siswa dan guru dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Dengan adanya penanganan jangka panjang ini, diharapkan sekolah-sekolah di Tulungagung dapat lebih siap menghadapi potensi bencana banjir di masa mendatang dan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan normal tanpa terganggu.
Puspita Rahadi berharap cuaca segera membaik agar aktivitas pendidikan di dua sekolah tersebut bisa normal kembali. "Kami berharap cuaca segera membaik agar aktivitas pendidikan di dua sekolah itu bisa normal kembali," pungkasnya.