Bantul Siapkan 33 Paket Pelatihan Kerja untuk Angkatan Kerja di 2025
Kabupaten Bantul, Yogyakarta, menyiapkan 33 paket pelatihan kerja berbasis sistem three in one untuk 528 angkatan kerja lokal pada tahun 2025, guna meningkatkan kompetensi dan daya saing di pasar kerja.
Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berkomitmen meningkatkan kualitas angkatan kerja lokal. Hal ini dibuktikan dengan kesiapan 33 paket pelatihan kerja yang akan diselenggarakan pada tahun anggaran 2025. Pelatihan ini dirancang untuk membekali para peserta dengan keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja, sekaligus mempermudah akses mereka ke peluang pekerjaan.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kerja, dan Transmigrasi Bantul, Rumiyati, menjelaskan bahwa pelatihan kerja ini menerapkan sistem "three in one". Sistem ini mengintegrasikan pelatihan, penandatanganan nota kesepahaman dengan perusahaan, dan penempatan kerja. Dengan demikian, peserta pelatihan memiliki peluang besar untuk langsung terserap di dunia kerja setelah menyelesaikan program pelatihan.
Sistem ini menawarkan tiga skema: pemerintah melatih tenaga kerja yang kemudian direkrut perusahaan; perusahaan merekrut tenaga kerja lalu pemerintah yang melatih; dan perusahaan langsung merekrut dan melatih tenaga kerjanya. Saat ini, beberapa paket pelatihan telah berjalan dan menunjukkan hasil yang positif.
Paket Pelatihan yang Tersedia
Sebanyak 33 paket pelatihan kerja telah disiapkan untuk tahun 2025. Beragam bidang keterampilan ditawarkan, antara lain pelatihan jahit, tata boga, las, servis sepeda motor, teknisi telepon seluler, instalasi listrik, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan administrasi perkantoran. Setiap paket pelatihan rata-rata diikuti 16 peserta, sehingga total peserta yang akan mengikuti pelatihan mencapai 528 orang.
Rumiyati menambahkan bahwa pelatihan manajemen perkantoran menjadi salah satu paket yang paling diminati. Hal ini menunjukkan tingginya kebutuhan akan tenaga kerja administrasi di berbagai perusahaan. Pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk sukses dalam peran administrasi.
Semua pelatihan difokuskan untuk tenaga kerja lokal Bantul. Anggaran yang digunakan bersumber dari APBD Kabupaten Bantul, sehingga pelatihan ini sepenuhnya ditujukan untuk warga Bantul. Dengan demikian, pelatihan ini menjadi salah satu upaya pemerintah daerah untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pelatihan untuk Lansia dan Tenaga Kerja Mandiri
Selain pelatihan kerja reguler, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul juga menyelenggarakan pelatihan dan pemberdayaan bagi lanjut usia (lansia) dan tenaga kerja mandiri. Terdapat dua paket pelatihan untuk lansia dan penyandang disabilitas, masing-masing dengan anggaran Rp25 juta. Sementara itu, lima paket pelatihan dan pemberdayaan untuk tenaga kerja mandiri juga dialokasikan dengan anggaran yang sama.
Program pelatihan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga mencakup aspek pemberdayaan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa para peserta pelatihan tidak hanya memiliki keterampilan yang dibutuhkan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri dan beradaptasi dengan perubahan di pasar kerja.
Dengan adanya berbagai program pelatihan ini, diharapkan kualitas angkatan kerja di Kabupaten Bantul dapat meningkat. Peningkatan kualitas angkatan kerja ini akan berkontribusi pada peningkatan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat Bantul.
"Sekarang kalau untuk pelatihan kerja kita menyelenggarakan pelatihan dengan sistem three in one (3-in-1) dan tahun ini ada sekitar 33 paket pelatihan kerja," kata Rumiyati. "Jadi, nanti perusahaan langsung merekrut mereka, ada juga perusahaan yang merekrut terus kita yang melatih, terus nanti semuanya diserahkan perusahaan untuk bekerja di situ. Untuk saat ini sebagian pelatihan sudah berjalan," tambahnya.
Kesimpulan
Program pelatihan kerja di Bantul ini merupakan langkah strategis pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengurangi angka pengangguran. Dengan beragamnya pilihan pelatihan dan sistem three in one yang inovatif, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Bantul.