Batalyon Komposit Kodam XVIII/Kasuari: Garda Terdepan Penanggulangan Bencana di Papua Barat Daya
Kodam XVIII/Kasuari membentuk Batalyon Komposit PRCPB sebagai pasukan reaksi cepat penanggulangan bencana di Papua Barat Daya, ditandai apel gelar pasukan di Sorong.
Sorong, 30 April 2024 - Pasukan Batalyon Komposit Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (PRCPB) Kodam XVIII/Kasuari siap menjadi garda terdepan dalam menghadapi bencana di Papua Barat Daya. Hal ini ditegaskan oleh Danrem 181/Praja Vira Tama Sorong, Brigjen TNI Totok Sutriono, saat memimpin apel gelar pasukan di Lapangan Yonzipur 20/PPA, Sorong. Apel tersebut bertujuan untuk memastikan kesiapan personel, peralatan, dan koordinasi dalam merespons keadaan darurat.
Brigjen TNI Totok Sutriono menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi di wilayah tersebut. Pembentukan Batalyon Komposit PRCPB merupakan langkah konkret Kodam XVIII/Kasuari dalam memperkuat respon cepat terhadap bencana. Apel gelar pasukan ini bukan hanya seremonial, tetapi juga untuk memastikan kesiapan menghadapi berbagai kemungkinan bencana.
Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, memberikan apresiasi atas inisiatif Kodam XVIII/Kasuari. Ia mengakui bahwa meskipun bencana diharapkan tidak terjadi, kesiapan pasukan merupakan hal yang krusial untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Hal ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah daerah dalam berkolaborasi dengan TNI dalam menghadapi potensi bencana.
Kesiap Siagaan Batalyon Komposit PRCPB
Batalyon Komposit PRCPB dibentuk sebagai kekuatan reaksi cepat Kodam XVIII/Kasuari untuk menangani bencana di Papua Barat Daya. Pasukan ini telah dipersiapkan dengan matang untuk menghadapi berbagai jenis bencana, mulai dari gempa bumi, tsunami, hingga banjir. Kesiapan ini meliputi kesiapan personel yang terlatih, peralatan yang memadai, dan sistem koordinasi yang efektif.
Danrem 181/PVT menekankan pentingnya profesionalisme, disiplin, dan kemampuan teknis serta taktis bagi seluruh personel. Pemeliharaan peralatan dan kesiapan operasional juga menjadi perhatian utama. Sinergitas dengan TNI, Polri, dan pemerintah daerah juga dianggap penting untuk keberhasilan operasi penanggulangan bencana.
Brigjen TNI Totok Sutriono juga memberikan pesan kepada seluruh personel untuk melaksanakan tugas dengan dedikasi, ikhlas, dan bertanggung jawab. Keamanan personel dan masyarakat menjadi prioritas utama dalam setiap misi kemanusiaan. Beliau juga mengajak seluruh personel untuk menjalankan tugas dengan semangat, kebanggaan, dan loyalitas yang tinggi, serta memohon petunjuk dan perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Pentingnya Kolaborasi dan Kesiapsiagaan
Keterlibatan prajurit dalam penanggulangan bencana merupakan wujud nyata pengabdian kepada rakyat, bangsa, dan negara. Kolaborasi yang erat antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi bencana. Dengan adanya Batalyon Komposit PRCPB, diharapkan penanggulangan bencana di Papua Barat Daya dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
Selain kesiapan personel dan peralatan, sistem koordinasi yang baik juga sangat penting. Sistem koordinasi yang efektif akan memastikan respon yang cepat dan tepat terhadap setiap kejadian bencana. Hal ini akan meminimalisir dampak negatif bencana dan mempercepat proses pemulihan.
Apel gelar pasukan ini menjadi bukti nyata komitmen Kodam XVIII/Kasuari dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat Papua Barat Daya. Dengan kesiapan yang maksimal, diharapkan pasukan Batalyon Komposit PRCPB dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan memberikan kontribusi signifikan dalam penanggulangan bencana.
Melalui pelatihan dan simulasi yang intensif, diharapkan pasukan ini mampu menghadapi berbagai tantangan dan memberikan pertolongan yang optimal kepada masyarakat yang terdampak bencana. Kesiapsiagaan yang tinggi merupakan kunci utama dalam meminimalisir korban jiwa dan kerugian material akibat bencana.
Dengan adanya Batalyon Komposit PRCPB, masyarakat Papua Barat Daya dapat merasa lebih aman dan terlindungi dari ancaman bencana. Kehadiran pasukan ini menjadi simbol harapan dan jaminan keselamatan bagi seluruh warga Papua Barat Daya.