Bayi Terlantar di Denpasar Diurus Dinsos Bali, Pencarian Orang Tua Masih Berlangsung

Seorang bayi laki-laki ditemukan terlantar di Sidakarya, Denpasar, dan kini dirawat di Yayasan Sayangi Bali, sementara pihak berwajib masih mencari orang tuanya.

Seorang bayi laki-laki ditemukan terlantar di semak-semak Jalan Pengiasan X, Sidakarya, Denpasar Selatan, pada Kamis, 20 Februari 2024, sekitar pukul 05.30 WITA. Bayi tersebut, yang masih dalam kondisi hidup dengan ari-ari masih menempel, diduga baru lahir sekitar satu hari. Penemuan bayi ini mengungkap sebuah kasus penelantaran anak yang kini ditangani oleh Dinas Sosial (Dinsos) Bali dan pihak kepolisian.

Warga sekitar, Sanusi, yang saat itu hendak berbelanja, mendengar tangisan bayi dan menemukannya di semak-semak. Bayi tersebut langsung dilarikan ke RSUD Bali Mandara untuk mendapatkan perawatan medis. Setelah dinyatakan sehat, bayi malang ini kemudian dititipkan di Yayasan Sayangi Bali oleh Dinsos Bali.

Kepala Dinsos Bali, Luh Ayu Aryani, menyatakan bahwa pihaknya langsung memantau kondisi bayi tersebut. "Bayi sudah dititip di yayasan setelah dinyatakan sehat, dia di Yayasan Sayangi Bali, kami langsung yang memantau karena balita ditelantarkan orang tua," ungkap Aryani dalam keterangannya di Denpasar, Sabtu, 22 Februari 2024.

Yayasan Sayangi Bali bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan dasar bayi, sementara Dinsos Bali fokus pada pemantauan kesehatan dan pendampingan terkait izin lembaga serta proses adopsi jika diperlukan. "Kami memantau perkembangan kesehatannya, dinsos pendampingan terkait izin lembaga dan proses adopsinya, pemenuhan kebutuhan dasar oleh yayasan, pemberian nama anak oleh yayasan," jelas Aryani. Pihak Dinsos juga turut membantu dalam pemberian nama bayi tersebut.

Meskipun bayi telah mendapatkan perawatan dan tempat tinggal sementara, pencarian orang tua bayi masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian. Hingga saat ini, identitas orang tua bayi dan alasan penelantaran masih belum diketahui.

Luh Ayu Aryani menduga kasus ini mungkin terkait dengan hubungan di luar nikah, mengingat banyak kasus serupa yang disebabkan oleh faktor tersebut. "Kami tidak bisa memastikan apakah mereka asal Bali atau luar Bali mengingat banyak pendatang yang mengadu nasib di Bali, tetapi menurut pengamatan kami yang diterlantarkan atau kebanyakan mereka yang menyerahkan bayinya adalah hasil hubungan di luar nikah," tambahnya. Namun, ini hanyalah sebuah dugaan dan masih perlu investigasi lebih lanjut.

Proses hukum terkait kasus penelantaran bayi ini masih terus berjalan. Kepolisian tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas orang tua bayi dan motif di balik penelantaran tersebut. Hasil penyelidikan akan menentukan langkah hukum selanjutnya yang akan diambil.

Kasus ini menyoroti pentingnya kesadaran akan perlindungan anak dan dampak dari hubungan di luar nikah. Perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat, sangat diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Semoga kasus ini dapat segera terselesaikan dan bayi tersebut dapat menemukan keluarga yang tepat.

Sementara itu, masyarakat diharapkan untuk tetap waspada dan melaporkan jika menemukan kasus serupa. Kerja sama antara masyarakat dan aparat penegak hukum sangat penting untuk melindungi anak-anak yang rentan terhadap kekerasan dan penelantaran.

Kondisi bayi yang ditemukan dalam keadaan sehat merupakan sebuah berkah di tengah situasi yang memprihatinkan. Semoga bayi ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di bawah perawatan Yayasan Sayangi Bali dan mendapatkan kasih sayang yang layak.

Penemuan bayi terlantar di Sidakarya menjadi sorotan dan menggarisbawahi pentingnya perlindungan anak. Upaya pencarian orang tua bayi masih berlangsung, sementara Dinsos Bali dan Yayasan Sayangi Bali memberikan perawatan dan dukungan yang dibutuhkan bayi tersebut.