Baznas Blora: Program Balai Ternak Dorong Peternak Lokal Menuju Kesejahteraan
Baznas luncurkan Program Balai Ternak di Blora untuk memberdayakan peternak kecil, meningkatkan kesejahteraan, dan mengurangi angka kemiskinan di wilayah tersebut.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan Program Balai Ternak di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan peternak kecil dan mengurangi angka kemiskinan. Program ini diresmikan pada Jumat, 16 Mei 2023, dan melibatkan pendekatan perbibitan dan penggemukan ternak yang terintegrasi dengan pemberdayaan masyarakat. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan model percontohan bagi daerah lain dalam mengembangkan sektor peternakan berbasis komunitas.
Ketua Baznas RI, Noor Achmad, menjelaskan bahwa Program Balai Ternak merupakan bagian dari strategi Baznas dalam memberdayakan ekonomi mustahik. Dengan pengelolaan ternak secara komunal yang profesional dan berkelanjutan, diharapkan program ini dapat membantu mustahik keluar dari garis kemiskinan dan mencapai kemandirian ekonomi. Pemilihan Blora sebagai lokasi program ini didasarkan pada potensi besar wilayah tersebut dalam peternakan domba, didukung oleh pertumbuhan jumlah peternak baru dan ketersediaan sumber daya alam serta manusia yang memadai.
Model pemberdayaan ekonomi masyarakat yang diusung Baznas meliputi pemberian aset produktif berupa ternak kepada mustahik. Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak. Program ini juga menekankan pada efisiensi manajemen pakan dan kesehatan ternak, serta pendampingan intensif bagi para peternak untuk memastikan keberhasilan program jangka panjang. Dengan demikian, Balai Ternak diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan peternak, tetapi juga memberikan dampak positif pada perekonomian Blora secara keseluruhan.
Balai Ternak Blora: Model Percontohan Peternakan Komunal
Balai Ternak di Blora saat ini menampung 205 ekor domba, terdiri dari berbagai jenis seperti Cross Texel, Cross Merino, Dorper F1, Cross Garut, dan Awassi. Komposisi ini menunjukkan upaya diversifikasi untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan terhadap risiko. Keberadaan pejantan Texel dan Dorper F1 juga menunjukkan komitmen terhadap peningkatan kualitas genetik ternak. Sistem pemeliharaan komunal yang diadopsi memungkinkan efisiensi dalam manajemen pakan dan kesehatan ternak, serta memfasilitasi pendampingan yang lebih intensif bagi peternak.
Program ini juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para peternak, sehingga mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola ternak mereka secara efektif. Dengan demikian, diharapkan para peternak dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka secara berkelanjutan. Pendampingan ini mencakup aspek teknis, manajemen usaha, dan pemasaran hasil ternak.
Keberhasilan Program Balai Ternak di Blora diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Model ini dapat diadaptasi dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing daerah. Dengan demikian, Baznas berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan sektor peternakan di Indonesia secara lebih luas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dukungan Pemerintah Daerah Blora
Bupati Blora, Arief Rohman, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Baznas RI atas dukungan program ini. Beliau mengakui bahwa tingkat kemiskinan di Kabupaten Blora masih cukup tinggi, mencapai 11,8 persen. Oleh karena itu, program Balai Ternak ini dianggap sangat penting untuk membantu pemerintah daerah dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Kerjasama antara Baznas Pusat, Baznas Provinsi, Baznas Kabupaten, dan Dinas terkait diharapkan dapat terus disinergikan untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program ini. Dukungan pemerintah daerah sangat penting untuk keberhasilan program ini, termasuk dalam hal penyediaan infrastruktur, akses pasar, dan kebijakan yang mendukung pengembangan sektor peternakan.
Program Balai Ternak di Blora merupakan contoh nyata dari kolaborasi antara pemerintah dan lembaga filantropi dalam upaya pengentasan kemiskinan. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan berkelanjutan, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan peternak dan perekonomian Blora.
Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sektor peternakan. Keberhasilan program ini akan bergantung pada kerjasama yang erat antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga filantropi, dan masyarakat setempat.
Dengan komitmen dan kerja keras semua pihak yang terlibat, diharapkan Program Balai Ternak di Blora dapat mencapai tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan peternak dan mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Blora.