Baznas Kendari Latih Puluhan Ibu Rumah Tangga Urus Jenazah Perempuan
Baznas Kota Kendari berkolaborasi dengan pemerintah daerah melatih 44 ibu rumah tangga dalam pengurusan jenazah perempuan, guna mengatasi kekurangan tenaga ahli di bidang ini.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), telah menyelenggarakan pelatihan pengurusan jenazah perempuan. Pelatihan yang diikuti oleh 44 ibu rumah tangga ini merupakan bentuk kerjasama Baznas dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) dan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kota Kendari. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai respon terhadap kekurangan tenaga ahli dalam pengurusan jenazah perempuan di berbagai wilayah Kota Kendari. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah tenaga terampil dan memberikan pengetahuan penting bagi masyarakat.
Amri Natsir, Kepala Baznas Kota Kendari, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama, yang dilaksanakan pada Senin, 28 April 2024, berfokus pada penyampaian materi. Sesi kedua, yang dijadwalkan pada Selasa, 29 April 2024, akan memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mempraktikkan langsung ilmu yang telah mereka peroleh. "Mudah-mudahan seluruh peserta bisa mengikuti praktik dengan baik, sehingga nanti yang mengurusi jenazah perempuan semakin bertambah," ujar Amri Natsir.
Kegiatan ini melibatkan 44 ibu rumah tangga dari majelis taklim di 11 kecamatan di Kota Kendari. Setiap kecamatan diwakili oleh empat peserta. Hal ini menunjukkan komitmen Baznas dan pemerintah daerah untuk menjangkau seluruh wilayah dan memastikan pelatihan ini memberikan dampak yang luas bagi masyarakat Kota Kendari. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas pelayanan dalam pengurusan jenazah perempuan di Kota Kendari.
Meningkatkan Kualitas Pengurusan Jenazah Perempuan di Kendari
Sapri, Kepala Bagian Kesra Setda Kota Kendari, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat penting karena minimnya jumlah tenaga ahli yang terampil dalam mengurus jenazah perempuan di tingkat kecamatan dan kelurahan. Pelatihan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan para peserta, tetapi juga memperbanyak jumlah tenaga terampil di bidang ini. Para peserta yang terpilih diharapkan mampu menularkan ilmunya kepada ibu-ibu lainnya di wilayah masing-masing.
Dengan melibatkan BKMT yang memiliki banyak anggota, diharapkan dampak pelatihan ini akan semakin meluas. "Mereka bisa memberikan pelatihan lagi di kecamatan dan kelurahan masing-masing, karena BKMT ini mereka punya banyak anggota. Kita harapkan empat orang ini akan menjadi banyak karena mereka akan mengajarkan kembali di tingkat kelurahan," jelas Sapri. Hal ini menunjukkan strategi yang efektif untuk memastikan keberlanjutan program pelatihan dan menjangkau lebih banyak masyarakat.
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pada pemahaman mendalam tentang tata cara pengurusan jenazah perempuan sesuai syariat Islam. Harapannya, para peserta dapat menguasai ilmu penyelenggaraan jenazah perempuan dengan baik dan mampu menerapkannya dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh pelayanan yang lebih baik dan terjamin dalam hal pengurusan jenazah.
Kerjasama Antar Lembaga untuk Keberhasilan Pelatihan
Kerjasama antara Baznas, Bagian Kesra Setda Kota Kendari, dan BKMT Kota Kendari menjadi kunci keberhasilan pelatihan ini. Ketiga lembaga tersebut saling mendukung dan berkontribusi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelatihan. Kerjasama ini menunjukkan sinergi yang positif antara lembaga pemerintah dan organisasi masyarakat dalam upaya meningkatkan pelayanan publik.
Komitmen dari ketiga lembaga tersebut terlihat dari pemilihan peserta yang representatif dari berbagai wilayah di Kota Kendari. Hal ini memastikan bahwa pelatihan ini menjangkau masyarakat secara merata dan memberikan manfaat yang luas. Dengan adanya kerjasama yang solid, diharapkan pelatihan ini akan menjadi model bagi program-program serupa di masa mendatang.
Keberhasilan pelatihan ini juga akan diukur dari kemampuan para peserta dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dalam praktik sehari-hari. Monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan akan dilakukan untuk memastikan dampak jangka panjang dari pelatihan ini terhadap kualitas pengurusan jenazah perempuan di Kota Kendari.
Kesimpulan: Pelatihan pengurusan jenazah perempuan oleh Baznas Kota Kendari merupakan langkah penting dalam mengatasi kekurangan tenaga ahli di bidang ini. Kerjasama antar lembaga dan strategi penyebaran pengetahuan yang efektif diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Kendari.