Baznas Kutim Gelontorkan Rp1,2 Miliar Tekan Stunting
Baznas Kutai Timur mengalokasikan Rp1,2 miliar untuk program PMT syar'i dalam upaya menekan angka stunting di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, bekerja sama dengan Dinas PPKB setempat.
Kutai Timur, Kalimantan Timur – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya. Mereka telah menyiapkan dana sebesar Rp1,2 miliar untuk program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) syar’i, sebuah program yang fokus pada pemberian makanan bergizi kepada anak-anak yang berisiko mengalami stunting. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif antara Baznas Kutim dan pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kesehatan anak yang serius ini.
Program PMT Syar’i Baznas Kutim
Ketua Baznas Kutim, Masnif Sofwan, menjelaskan bahwa dana Rp1,2 miliar tersebut akan digunakan untuk mendistribusikan 180 paket PMT syar’i ke 18 kecamatan di Kutim. Hingga saat ini, 13 kecamatan telah menerima bantuan tersebut. Setiap kecamatan menerima 10 paket PMT yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak yang berisiko stunting. Paket-paket ini akan diberikan secara berkelanjutan selama enam bulan.
"Kami siapkan Rp1,2 miliar untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kutai Timur tahun ini," ujar Masnif Sofwan di Sangatta.
Sofwan menambahkan bahwa penyaluran dana zakat ini sesuai dengan delapan asnaf (kelompok yang berhak menerima zakat), memastikan transparansi dan ketepatan penggunaan dana.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Kolaborasi Program
Program PMT syar’i Baznas Kutim ini sejalan dengan program Cap Jempol Stop Stunting yang dijalankan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Kutim. Terdapat sinergi yang kuat antara Baznas dan pemerintah daerah dalam upaya bersama untuk menekan angka stunting.
Dinas PPKB Kutim mencatat penurunan jumlah keluarga berisiko stunting. Angka tersebut turun dari 15.576 keluarga pada Juni 2024 menjadi 12.362 keluarga saat ini. Penurunan ini menunjukkan dampak positif dari berbagai intervensi yang dilakukan, termasuk program PMT syar’i.
"Kami dampingi pemerintah kabupaten salurkan PMT syar’i kepada keluarga berisiko stunting," kata Masnif Sofwan, menekankan kolaborasi yang erat antara Baznas dan pemerintah daerah.
Lebih dari Sekedar Makanan
Baznas Kutim tidak hanya fokus pada program PMT. Mereka juga menjalankan program pendukung lainnya untuk menekan angka stunting, seperti rehabilitasi rumah layak huni bagi keluarga berisiko stunting, pembiayaan pendidikan anak dari keluarga kurang mampu, dan pendampingan kesejahteraan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Upaya holistik ini bertujuan untuk mengatasi akar permasalahan stunting, bukan hanya dampaknya.
Dengan pendekatan yang komprehensif ini, Baznas Kutim berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya pemerintah daerah untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Kutai Timur. Program ini menunjukkan komitmen Baznas dalam memanfaatkan dana zakat untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak yang berisiko stunting.
Kesimpulan
Inisiatif Baznas Kutim dalam mengalokasikan Rp1,2 miliar untuk program PMT syar’i merupakan langkah penting dalam upaya menekan angka stunting di Kabupaten Kutai Timur. Kolaborasi yang erat dengan pemerintah daerah dan pendekatan holistik yang diadopsi menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengatasi masalah ini secara efektif dan berkelanjutan. Semoga program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di Kutim.