Baznas RI Edukasi Mitigasi Bencana di 310 Sekolah: Bangun Generasi Tangguh Hadapi Bencana
Baznas RI melalui Baznas Tanggap Bencana (BTB) memberikan edukasi mitigasi bencana di 310 sekolah se-Indonesia untuk membangun kesiapsiagaan generasi muda menghadapi bencana alam.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, melalui Baznas Tanggap Bencana (BTB), telah melaksanakan program 'BTB Goes to School Ramadhan 1446 H'. Program ini menyasar 310 sekolah di seluruh Indonesia dengan tujuan memberikan edukasi mitigasi bencana kepada siswa dan tenaga pendidik. Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen Baznas dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, khususnya generasi muda, dalam menghadapi berbagai jenis bencana yang kerap melanda Indonesia.
Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, menjelaskan bahwa program ini sangat penting mengingat Indonesia merupakan negara yang rawan bencana. "Indonesia adalah negara yang rentan terhadap berbagai jenis bencana. Oleh karena itu pendidikan mitigasi bencana sejak dini sangat penting agar generasi muda memiliki pemahaman yang baik dalam menghadapi situasi darurat," ujar Saidah dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Lebih lanjut, Saidah menekankan pentingnya edukasi mitigasi bencana tidak hanya untuk mengurangi dampak kerusakan infrastruktur, tetapi juga untuk melindungi kesehatan mental dan keberlangsungan proses pendidikan siswa. Ribuan sekolah terdampak bencana setiap tahunnya, mengganggu proses belajar mengajar. Program ini bertujuan untuk membekali siswa dan guru dengan keterampilan bertahan dan bangkit pasca-bencana.
Edukasi Mitigasi Bencana dan Peran Zakat
Program 'BTB Goes to School Ramadhan 1446 H' tidak hanya berfokus pada edukasi mitigasi bencana, tetapi juga memperkenalkan konsep zakat sebagai solusi dalam penanggulangan bencana. Saidah menjelaskan bahwa zakat berperan penting dalam membangun ketahanan sosial, termasuk dalam konteks kebencanaan. "Zakat bukan hanya tentang membantu mereka yang kurang mampu, tetapi juga menjadi instrumen dalam membangun ketahanan sosial, termasuk dalam konteks kebencanaan. Melalui edukasi ini, kami berharap kesadaran akan pentingnya zakat semakin meningkat di lingkungan sekolah," jelasnya.
Saidah berharap program ini dapat terus diperluas cakupannya di masa mendatang, sehingga semakin banyak sekolah yang tercakup. Tujuannya adalah menciptakan generasi yang tangguh, peduli, dan memiliki empati dalam membantu sesama saat terjadi bencana. Program ini diharapkan dapat membentuk karakter generasi muda yang siap menghadapi tantangan dan berkontribusi dalam upaya penanggulangan bencana.
Kepala Divisi Kebencanaan Baznas RI, Dian Aditya Mandana Putri, menambahkan bahwa program ini tidak hanya menekankan teori, tetapi juga praktik langsung. Siswa dan guru dilatih mengenai kesiapsiagaan dan prosedur evakuasi bencana. Dengan pemahaman yang komprehensif, diharapkan risiko korban jiwa dan dampak psikologis akibat bencana dapat diminimalisir.
Praktik Langsung dan Dampak Positif
Dian menjelaskan, "Ketika siswa tahu bagaimana harus bertindak dalam situasi darurat, mereka bisa menjadi agen keselamatan, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitar." Penguasaan keterampilan praktis ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan menghadapi situasi darurat dan mengurangi dampak negatif bencana.
Program ini telah menjangkau 30 provinsi rawan bencana di Indonesia, melibatkan 924 siswa dan guru. Beberapa sekolah yang telah berpartisipasi antara lain SDN 33 Sumpang Binangae Barru, SMP Muhammadiyah 2 Galur Kulon Progo, SD Muhammadiyah Brosot Kulon Progo, SDN Atue Luwu Timur, MI Salafiyah Tumpeng Lumajang, MI Miftahul Ulum Sumber Wuluh Lumajang, dan SMA As Sakinah Kalimantan Barat. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menginspirasi program serupa di masa mendatang.
Dengan memberikan edukasi mitigasi bencana sejak dini, Baznas RI berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai tantangan, termasuk bencana alam. Program ini merupakan langkah strategis dalam upaya mengurangi risiko dan dampak bencana, serta membangun kesadaran kolektif akan pentingnya kesiapsiagaan bencana.