BBPOM Pekanbaru Komitmen Tingkatkan Layanan untuk Kelompok Rentan
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru berkomitmen meningkatkan layanan bagi kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas, dengan penambahan fasilitas seperti audio deskripsi di kantor pada Desember 2025.
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Pekanbaru, Riau, menyatakan komitmennya untuk meningkatkan layanan bagi kelompok rentan. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BBPOM Pekanbaru, Alex Sander, dalam sebuah forum konsultasi publik pada Senin lalu. Forum ini dihadiri oleh 51 peserta dari berbagai perangkat telekomunikasi di Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru. Langkah ini diambil sebagai respon atas kebutuhan akan layanan publik yang lebih inklusif dan ramah bagi masyarakat yang memerlukan perhatian khusus.
Meskipun BBPOM Pekanbaru telah menyediakan beberapa sarana dan prasarana untuk melayani kelompok rentan, seperti lansia dan ibu hamil, Alex Sander mengakui masih ada celah yang perlu diperbaiki. Konsultasi publik ini bertujuan untuk menggali masukan dari berbagai pihak terkait bagaimana meningkatkan layanan publik bagi kelompok rentan, khususnya penyandang disabilitas. Mereka ingin memahami lebih dalam kebutuhan spesifik dari kelompok disabilitas, seperti tunanetra, tunarungu, dan penyandang disabilitas fisik.
Salah satu poin penting yang dibahas dalam forum tersebut adalah pentingnya aksesibilitas informasi bagi penyandang disabilitas. BBPOM Pekanbaru menyadari perlunya menyediakan fasilitas tambahan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. "Jadi kita ingin mendapatkan masukan dari berbagai pihak bagaimana penerapan layanan publik terhadap kelompok rentan serta apa saja yang perlu kita perbaiki di BBPOM di Pekanbaru untuk peningkatan layanan publik ini," ujar Alex Sander. Komitmen ini diwujudkan dengan rencana penambahan peralatan audio deskripsi di kantor BBPOM Pekanbaru, ditargetkan selesai pada Desember 2025.
Layanan Ramah Disabilitas: Sebuah Kebutuhan Mendesak
Forum konsultasi publik tersebut menghasilkan masukan berharga terkait kebutuhan penyandang disabilitas. Salah satu masukan yang signifikan adalah kebutuhan akan penambahan fasilitas audio deskripsi di kantor BBPOM Pekanbaru. Fasilitas ini akan sangat membantu penyandang tunanetra dalam mengakses informasi dan layanan di kantor tersebut. "Kita menargetkan Desember 2025 peralatan audio tersebut sudah ada," tambah Alex Sander, menekankan komitmen BBPOM Pekanbaru untuk mewujudkan layanan yang lebih inklusif.
Netta Riviana, Kepala Sekolah Luar Biasa Sri Mujinab, turut memberikan pandangannya. Ia mengapresiasi langkah pemerintah dalam memberikan perhatian lebih kepada kaum berkebutuhan khusus. Menurutnya, perhatian tersebut telah mendorong kemandirian mereka, bahkan memungkinkan mereka untuk menciptakan usaha sendiri. "Sekarang pemerintah sudah lebih terbuka terhadap kaum yang berkebutuhan khusus sehingga dengan perhatian tersebut mereka lebih mandiri. Dengan kemandirian tersebut, kaum yang berkebutuhan khusus bisa menciptakan usaha sendiri," kata Netta Riviana.
Netta Riviana juga menekankan pentingnya kesabaran dalam memberikan layanan kepada penyandang disabilitas. Ia menjelaskan bahwa secara psikologis, mereka membutuhkan perhatian lebih. "Penting sekali bagi pihak yang memberi pelayanan agar bisa lebih sabar dalam memberikan layanan terhadap orang-orang berkebutuhan khusus karena secara psikologis mereka membutuhkan perhatian lebih," ujarnya.
Meningkatkan Aksesibilitas bagi Semua
Langkah BBPOM Pekanbaru untuk meningkatkan layanan bagi kelompok rentan merupakan langkah positif dalam mewujudkan prinsip kesetaraan dan aksesibilitas. Komitmen untuk menyediakan fasilitas audio deskripsi pada Desember 2025 menunjukkan keseriusan mereka dalam memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas. Hal ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi instansi pemerintah lainnya dalam memberikan layanan publik yang lebih inklusif dan ramah bagi semua lapisan masyarakat.
Selain penyediaan fasilitas audio deskripsi, BBPOM Pekanbaru juga perlu mempertimbangkan aspek aksesibilitas lainnya, seperti desain fisik kantor yang ramah kursi roda, sistem informasi yang mudah diakses oleh penyandang disabilitas, dan pelatihan bagi petugas untuk melayani penyandang disabilitas dengan lebih efektif dan sensitif. Dengan demikian, layanan publik yang diberikan akan benar-benar inklusif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Ke depannya, diharapkan BBPOM Pekanbaru akan terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan layanan yang diberikan selalu memenuhi kebutuhan kelompok rentan. Komitmen ini akan meningkatkan kualitas layanan publik dan memperkuat prinsip kesetaraan bagi semua warga negara.