Belitung Bangun Tanggul 177 Meter Antisipasi Banjir Rob
BPBD Belitung membangun tanggul penahan gelombang sepanjang 177 meter di Kelurahan Tanjungpendam untuk mengatasi banjir rob yang parah tahun ini, melibatkan berbagai pihak dan menggunakan material Geobag.
Banjir rob kembali menerjang Kelurahan Tanjungpendam, Belitung. Untuk mengatasinya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung berencana membangun tanggul penahan gelombang sepanjang 177 meter. Proyek ini diprakarsai menyusul banjir rob yang cukup parah melanda wilayah tersebut tahun ini.
Kepala Pelaksana BPBD Belitung, Agus Supriadi, menyatakan bahwa pesisir Tanjungpendam memang rawan banjir rob setiap tahunnya. Namun, intensitas dan dampak banjir tahun ini jauh lebih signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebelumnya, upaya penanggulangan dilakukan dengan tanggul darurat dari karung pasir, namun solusinya dinilai kurang permanen dan efektif.
Solusi Berkelanjutan
Penggunaan karung pasir sebagai tanggul sementara terbukti kurang efektif dalam jangka panjang. Oleh karena itu, BPBD Belitung mencari solusi yang lebih berkelanjutan. Mereka berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam pendekatan Pentahelix (pemerintah, swasta, BUMN, dan dunia usaha) untuk mengatasi masalah ini. Hasilnya, dipilihlah material Geobag untuk pembangunan tanggul permanen.
Geobag, material menyerupai karung besar, biasanya digunakan untuk penahan tanah. Namun, berdasarkan hasil koordinasi dan survei lapangan bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Kementerian PUPR Belitung, Geobag dinilai efektif sebagai penahan gelombang di wilayah pesisir Tanjungpendam. Rencananya, akan dibangun tanggul sepanjang 177 meter yang membutuhkan sekitar 200 Geobag.
Dukungan Masyarakat dan Swasta
Pembangunan tanggul ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Pasir sebagai isi Geobag disumbangkan oleh perusahaan kaolin setempat, sementara pengangkutannya akan dibantu oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Belitung. Hal ini menunjukkan sinergi dan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana. BPBD Belitung berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini dengan transparan dan melibatkan masyarakat.
Sosialisasi dan Tahapan Pelaksanaan
Sebelum memulai pembangunan, BPBD Belitung akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kelurahan Tanjungpendam. Hal ini bertujuan untuk memastikan pemahaman dan menghindari kesalahpahaman terkait proyek tanggul tersebut. Setelah sosialisasi rampung, barulah proses pembangunan tanggul sepanjang 177 meter akan dilaksanakan. Tahapan selanjutnya adalah menunggu jadwal sosialisasi dari kantor Lurah Tanjungpendam.
Dengan adanya tanggul penahan gelombang ini, diharapkan dapat mengurangi dampak banjir rob di Kelurahan Tanjungpendam dan memberikan rasa aman bagi masyarakat setempat. Kerja sama antar berbagai pihak dalam proyek ini menjadi contoh nyata bagaimana penanggulangan bencana dapat dilakukan secara efektif dan berkelanjutan.