Bendungan Marangkayu: Proyek Strategis Nasional untuk Ketahanan Pangan Kaltim
Bendungan Marangkayu di Kalimantan Timur, proyek strategis nasional, akan mengairi 1.500 hektare sawah dan menyediakan air baku, serta berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro.
Samarinda, Kalimantan Timur - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Marangkayu. Proyek strategis nasional ini ditargetkan untuk mengairi lahan pertanian seluas 1.500 hektare di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Kepala BWS Kalimantan IV, Yosiandi Radi, menjelaskan bahwa penyempurnaan pembangunan bendungan ini bertujuan meningkatkan kapasitas tampungan air guna mendukung program ketahanan pangan nasional. Bendungan yang terletak di Desa Sebuntal, Kecamatan Marangkayu ini bukan hanya sekedar proyek infrastruktur, tetapi juga solusi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Manfaat Bendungan Marangkayu
Selain irigasi pertanian, Bendungan Marangkayu memiliki beberapa manfaat lain. Bendungan ini akan menyediakan air baku sebanyak 450 liter per detik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Lebih lanjut, potensi pengembangan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dengan kapasitas 135 kWh juga tengah dikaji, membuka peluang pemanfaatan energi terbarukan.
Yosiandi menambahkan bahwa proyek ini membutuhkan lahan seluas 653,09 hektare, yang terdiri dari berbagai kepemilikan lahan. Proses pembebasan lahan telah mencapai 47 persen, namun masih ada 53 persen lahan yang perlu dibebaskan. Proses pembebasan lahan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, PTPN, KSP, dan PHSS.
Tantangan dan Keberlanjutan
Pembangunan Bendungan Marangkayu menghadapi tantangan dalam pembebasan lahan. Meskipun progres pembebasan lahan sudah cukup signifikan, pihak Kementerian PU terus berupaya menyelesaikan proses pembebasan lahan yang tersisa. Keberhasilan pembebasan lahan akan sangat menentukan kelancaran dan penyelesaian proyek ini.
Bendungan ini memanfaatkan sumber air dari Sungai Marangkayu dan Sungai Prangat. Ke depannya, selain fungsi utama sebagai penyedia air irigasi dan air baku, bendungan ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan sektor pariwisata di wilayah tersebut. Potensi wisata berbasis air dan alam sekitar bendungan dapat menjadi daya tarik tersendiri.
Kesimpulan
Bendungan Marangkayu merupakan proyek strategis nasional yang memiliki peran penting dalam meningkatkan ketahanan pangan dan ketahanan sumber daya air di Kalimantan Timur. Dengan penyelesaian pembangunan dan pembebasan lahan, bendungan ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat sekitar, baik dari segi pertanian, penyediaan air bersih, maupun potensi pengembangan pariwisata.
Keberhasilan proyek ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan berdampak luas bagi masyarakat. Semoga proyek ini dapat selesai tepat waktu dan sesuai dengan rencana, memberikan manfaat optimal bagi Kalimantan Timur.