BGN Gunakan Pendekatan Persuasif Hadapi Penolakan MBG di Papua
Badan Gizi Nasional (BGN) memilih pendekatan persuasif untuk mengatasi penolakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua, dengan fokus edukasi dan dialog guna memastikan setiap anak mendapatkan akses makanan bergizi.
Jakarta, 28 Februari 2024 - Badan Gizi Nasional (BGN) memilih strategi pendekatan persuasif untuk mengatasi penolakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kalangan pelajar Papua. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BGN, Dadan Hindiana, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat lalu, menanggapi aksi demonstrasi penolakan MBG yang terjadi beberapa waktu lalu. Program MBG sendiri merupakan bagian penting dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, memastikan setiap anak memiliki akses terhadap makanan bergizi sebagai hak dasar mereka.
Penolakan MBG oleh sejumlah pelajar di Wamena dan Jayawijaya, Papua, yang terungkap melalui aksi demonstrasi di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan pada Senin, 17 Februari 2024, menjadi perhatian serius BGN. Dadan Hindiana menjelaskan bahwa pendekatan persuasif dipilih karena BGN memahami kemungkinan kurangnya informasi mengenai manfaat program MBG di kalangan masyarakat Papua. Oleh karena itu, strategi yang dijalankan menekankan pada edukasi dan dialog, bukan paksaan.
"Kami sedang mengerjakan tugas membangun SDM yang berkualitas untuk masa depan. Dan ini adalah hak setiap anak di Indonesia untuk mendapatkan makanan yang berkualitas," tegas Dadan Hindiana. Ia menekankan pentingnya program MBG sebagai investasi masa depan bangsa, seraya menambahkan bahwa BGN menghormati hak masyarakat untuk menolak program tersebut, namun akan tetap berupaya memberikan pemahaman secara persuasif.
Upaya Persuasif BGN di Papua
BGN berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah Papua dalam menyampaikan informasi tentang manfaat MBG secara persuasif dan edukatif. Strategi ini akan melibatkan berbagai saluran komunikasi, termasuk dialog langsung dengan tokoh masyarakat dan pemuka agama. Kader kesehatan lokal juga akan dilibatkan secara aktif dalam sosialisasi program ini. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pentingnya gizi bagi tumbuh kembang anak.
"Yang berhak menolak ya sementara kami maklumi dan mungkin belum tahu manfaatnya. Nanti kami secara persuasif dengan pemerintah daerah akan menyampaikan hal-hal terkait makan bergizi," ujar Dadan. Ia menambahkan bahwa pendekatan yang humanis dan dialogis menjadi kunci keberhasilan program ini. BGN berupaya membangun kepercayaan masyarakat dan menghilangkan kesalahpahaman yang mungkin ada terkait program MBG.
BGN juga akan memanfaatkan berbagai media komunikasi untuk menjangkau masyarakat luas di Papua. Sosialisasi melalui media sosial, radio lokal, dan televisi diharapkan dapat menjangkau berbagai kalangan masyarakat dan memberikan informasi yang akurat mengenai program MBG.
Meskipun ada spekulasi mengenai kemungkinan adanya pengaruh pihak lain di balik penolakan MBG, Dadan Hindiana enggan berspekulasi dan memilih fokus pada pelaksanaan program. "Ya kalau itu sudah konteks lain. Kita fokus saja ke pelaksanaan tugas makan bergizi," katanya.
Memahami Konteks Penolakan dan Mencari Solusi
Penting untuk memahami konteks sosial dan budaya di Papua dalam merespon penolakan program MBG. BGN menyadari bahwa pendekatan yang sensitif terhadap budaya lokal sangat penting untuk keberhasilan program ini. Oleh karena itu, BGN akan berkolaborasi dengan para pemimpin adat dan tokoh masyarakat untuk memastikan pesan tentang manfaat MBG tersampaikan dengan efektif.
Selain itu, BGN juga akan memperhatikan aspek logistik dan distribusi makanan bergizi. Pastikan makanan yang disediakan sesuai dengan selera dan kebiasaan masyarakat setempat. Hal ini akan meningkatkan penerimaan program MBG di kalangan masyarakat Papua.
BGN berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program MBG di Papua. Umpan balik dari masyarakat akan digunakan untuk meningkatkan efektivitas program dan memastikan bahwa program ini benar-benar bermanfaat bagi generasi muda Papua.
Dengan pendekatan persuasif dan kolaboratif ini, BGN berharap dapat mengatasi penolakan MBG dan memastikan bahwa setiap anak di Papua mendapatkan akses terhadap makanan bergizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang yang optimal. Program MBG merupakan investasi jangka panjang untuk membangun generasi muda Papua yang sehat dan berkualitas.