BGN Tetapkan Harga Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua Pegunungan Rp35.000 per Porsi
Badan Gizi Nasional menetapkan harga Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua Pegunungan sebesar Rp35.000 per porsi, dengan fokus awal pada pelajar di Wamena sebelum diperluas ke ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Badan Gizi Nasional (BGN) menetapkan harga Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Papua Pegunungan sebesar Rp35.000 per porsi. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan harga bahan pokok di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, sebagai pintu masuk ke wilayah tersebut. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak dan masyarakat Papua Pegunungan. Peluncuran tahap awal akan difokuskan pada pelajar di Wamena, sebelum kemudian diperluas kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Pengurus Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi BGN Provinsi Papua Pegunungan mengumumkan harga tersebut dalam pertemuan dengan Bupati Jayawijaya, Athenius Murib. Kepala Kelompok SPPG-BGN Provinsi Papua Pegunungan, Wahyu Adi Pratama, menjelaskan bahwa harga Rp35.000 per porsi memungkinkan penyediaan makanan bergizi dan berkualitas bagi para penerima manfaat. Sosialisasi program MBG telah dilakukan kepada kepala sekolah dari 20 sekolah di Wamena, meliputi jenjang PAUD hingga SMA/SMK, yang menjadi target awal penyaluran.
Tahap awal program MBG akan menjangkau sekitar 15.000 siswa di 20 sekolah di Distrik Wamena. Sekolah-sekolah yang terpilih berada dalam radius 1,5-2 kilometer dari dapur MBG, guna efisiensi distribusi. Wahyu Adi Pratama menambahkan bahwa penyaluran MBG tahap pertama akan menyasar sekolah-sekolah seperti YPPGI Anigou, SD YPPK Honelama, dan SD YPK Betlehem Bhayangkara. Setelah pelajar, program ini akan diperluas kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di Papua Pegunungan.
Program MBG di Wamena: Distribusi dan Anggaran
Program MBG di Wamena menghadapi tantangan logistik yang signifikan. Untuk memenuhi kebutuhan 7.000 orang per hari, dibutuhkan sekitar 700 kilogram sayur mayur, dengan anggaran kurang lebih Rp7 juta. Sementara itu, kebutuhan beras untuk 15.000 orang mencapai 1,5 ton per hari. Distribusi makanan dilakukan dengan mempertimbangkan radius jarak dari dapur MBG ke sekolah-sekolah penerima manfaat, dengan satu dapur melayani 9 sampai 11 sekolah.
Wahyu Adi Pratama menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada kepala sekolah di 20 sekolah di Wamena. Mereka fokus pada penyaluran awal di Distrik Wamena karena dinilai sebagai titik strategis. Pemilihan sekolah pun mempertimbangkan jarak tempuh dari dapur MBG untuk memastikan efisiensi distribusi dan kualitas makanan yang tetap terjaga.
Sistem distribusi yang efisien menjadi kunci keberhasilan program MBG. Dengan radius jangkauan yang terbatas, dapur MBG dapat memastikan makanan sampai ke sekolah-sekolah penerima manfaat dalam kondisi baik dan tepat waktu. Hal ini juga membantu meminimalisir pemborosan dan memastikan kualitas gizi makanan tetap terjaga.
Dukungan Pemerintah Daerah
Bupati Jayawijaya, Athenius Murib, menyatakan dukungan penuh terhadap program MBG. Ia menekankan pentingnya memperhatikan aspek-aspek dasar dalam pelaksanaan program ini agar berjalan lancar dan efektif. Dukungan dari pemerintah daerah sangat krusial untuk keberhasilan program MBG dalam meningkatkan gizi anak-anak di Papua Pegunungan.
Komitmen dari pemerintah daerah ini menunjukkan keseriusan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam hal pemenuhan gizi. Kerja sama yang baik antara BGN dan pemerintah daerah akan menjadi kunci keberhasilan program MBG dalam jangka panjang.
Program MBG diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan gizi anak-anak dan masyarakat Papua Pegunungan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan perencanaan yang matang, program ini berpotensi untuk menjadi solusi dalam mengatasi masalah gizi buruk di wilayah tersebut.
Keberhasilan program ini akan bergantung pada koordinasi yang baik antara BGN, pemerintah daerah, dan sekolah-sekolah penerima manfaat. Monitoring dan evaluasi secara berkala juga diperlukan untuk memastikan program berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.