BI Babel Dukung Penguatan Ekonomi Pesantren: Lahirnya Hebitren untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah
Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung membentuk Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) untuk menguatkan ekonomi bisnis pondok pesantren dan mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Babel.
Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung (Babel) resmi membentuk Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Babel pada Selasa, 18 Februari 2024. Pembentukan ini merupakan upaya strategis BI untuk mendorong penguatan ekonomi bisnis pondok pesantren di wilayah tersebut dan menjadikan pesantren sebagai pusat pertumbuhan ekonomi syariah. Langkah ini diinisiasi oleh BI Babel dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan 12 pondok pesantren mitra BI.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy, menjelaskan bahwa Hebitren Babel diharapkan mampu memperkuat jaringan usaha antar pesantren. "Salah satu upaya kita mendorong ke arah sana, kita telah berhasil mendirikan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Wilayah Babel," ujar Rommy dalam keterangannya di Pangkalpinang, Jumat (21/2).
Pembentukan Hebitren sejalan dengan program strategis BI untuk mendukung pembangunan ekonomi dan keuangan syariah. BI melihat potensi besar pondok pesantren sebagai motor penggerak ekonomi berbasis syariah melalui penguatan sektor usaha dan kewirausahaan santri. Dengan adanya Hebitren, diharapkan pesantren dapat lebih optimal berkontribusi pada penguatan ekonomi syariah dan pemberdayaan umat di Bangka Belitung.
Hebitren: Jaringan dan Penguatan Ekonomi Pesantren
Ketua 1 Bidang OKK DPP Hebitren Pusat, Reza Fahlipi Bachtiar, menekankan peran strategis Hebitren dalam memperkuat jaringan usaha antar pesantren. Menurutnya, pesantren tidak hanya fokus pada pendidikan santri, tetapi juga berperan sebagai lokomotif ekonomi umat. Hebitren diharapkan dapat membantu pesantren untuk membangun ekonomi mandiri dan berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun global.
Musyawarah Pembentukan DPW Hebitren Babel dipimpin oleh Sekretaris MUI Provinsi Bangka Belitung, Hasan Rumata. Hasil musyawarah menetapkan Kemas Mahmud (Ponpes Daarul Mahabbah) sebagai Ketua, Muhammad Gofi (Ponpes Daarul Iman) sebagai Sekretaris, dan Muhammad Nur Fauzan (Ponpes Hidayatussalikin) sebagai Bendahara DPW Hebitren Babel. Penandatanganan Berita Acara Pembentukan DPW Hebitren Babel dilakukan oleh Bapak Rommy S. Tamawiwy dan Ketua DPW terpilih.
Kegiatan pembentukan DPW Hebitren Babel dihadiri oleh berbagai pihak yang berperan penting dalam pengembangan ekonomi syariah, termasuk Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi Babel, Ketua 1 Bidang OKK DPP Hebitren Pusat, Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), Kanwil Kemenag Provinsi Babel, MUI Babel, para pemangku kepentingan ekonomi syariah, akademisi, praktisi, dan 12 pondok pesantren mitra Bank Indonesia.
Potensi Ekonomi Syariah Pesantren di Bangka Belitung
Inisiatif BI ini mencerminkan komitmen untuk memberdayakan ekonomi pesantren dengan membangun ekosistem bisnis yang kuat. Dengan adanya Hebitren, diharapkan akan tercipta sinergi yang lebih efektif antara pesantren, pemerintah, dan lembaga keuangan dalam mengembangkan potensi ekonomi syariah di Bangka Belitung. Hebitren diharapkan menjadi wadah bagi pesantren untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha mereka.
BI Babel optimistis bahwa Hebitren akan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi syariah di Bangka Belitung. Keberadaan Hebitren ini diharapkan mampu mendorong inovasi dan kreativitas para santri dalam mengembangkan usaha, serta menciptakan lapangan kerja baru di lingkungan pesantren dan sekitarnya. Dengan demikian, pesantren tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Ke depan, Hebitren Babel akan fokus pada program-program yang mendukung pengembangan bisnis pesantren, seperti pelatihan kewirausahaan, akses permodalan, dan pemasaran produk. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan Hebitren Babel dapat mencapai tujuannya untuk memberdayakan ekonomi pesantren dan mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Bangka Belitung.
Melalui kolaborasi yang kuat antara BI, pemerintah, dan pesantren, diharapkan ekonomi syariah di Bangka Belitung akan semakin berkembang pesat dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.