BI Gorontalo Sosialisasikan QRIS di UM Gorontalo: Dorong Transformasi Digital Pembayaran
Bank Indonesia Provinsi Gorontalo gencar sosialisasikan QRIS di Universitas Muhammadiyah Gorontalo untuk mendorong transformasi digital sistem pembayaran dan inklusi keuangan.
Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo menggelar sosialisasi penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), Sabtu, 22 Februari 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BI untuk mendukung transformasi digital dalam sistem pembayaran di Indonesia. Sosialisasi ini menyasar mahasiswa UMGO dengan harapan mereka dapat menjadi agen perubahan dalam mendorong adopsi QRIS di masyarakat.
Duta QRIS Provinsi Gorontalo, Khalisah Rahmadina Hadju, menjelaskan bahwa Indonesia masih dalam tahap transisi dari sistem pembayaran non-digital ke digital. "Seperti yang kita ketahui, saat ini kita masih dalam tahap transformasi dari pembayaran non-digital ke pembayaran digital," ujarnya. BI menargetkan peningkatan volume dan frekuensi penggunaan QRIS secara signifikan. Oleh karena itu, sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan penggunaan QRIS di kalangan masyarakat luas.
Sosialisasi QRIS di UMGO dinilai sangat strategis. Mahasiswa sebagai kelompok yang melek teknologi dan aktif berinteraksi di berbagai platform digital, memiliki potensi besar dalam menyebarkan informasi dan mendorong adopsi QRIS. Dengan demikian, diharapkan sosialisasi ini akan berdampak signifikan terhadap peningkatan literasi digital dan inklusi keuangan di Gorontalo.
Pentingnya Adopsi QRIS untuk Inklusi Keuangan
Menurut Khalisah, peralihan dari metode pembayaran konvensional ke sistem digital seperti QRIS sangat penting di era saat ini. QRIS menawarkan kemudahan dan efisiensi dalam bertransaksi. Sistem ini memungkinkan pembayaran tanpa uang tunai, sehingga lebih praktis dan aman. Selain itu, QRIS juga mendukung inklusi keuangan dengan memberikan akses pembayaran kepada masyarakat yang sebelumnya belum terlayani oleh sistem perbankan konvensional.
Lebih lanjut, Khalisah menekankan manfaat QRIS bagi masyarakat. Kemudahan bertransaksi, keamanan, dan aksesibilitas yang ditawarkan QRIS dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan QRIS, diharapkan akan tercipta ekosistem ekonomi digital yang lebih inklusif dan efisien.
BI berharap sosialisasi ini dapat mendorong masyarakat untuk beralih ke QRIS sebagai metode pembayaran sehari-hari. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendukung inklusi keuangan dan efisiensi sistem pembayaran di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan QRIS dapat menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi digital di Indonesia.
Strategi Sosialisasi dan Harapan ke Depan
Sosialisasi QRIS di UMGO tidak hanya berupa penyampaian materi, tetapi juga melibatkan sesi tanya jawab dan demonstrasi penggunaan QRIS. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada peserta mengenai cara kerja dan manfaat QRIS. Dengan demikian, diharapkan peserta dapat dengan mudah memahami dan menggunakan QRIS dalam kehidupan sehari-hari.
BI berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi QRIS di berbagai kalangan masyarakat. Selain di perguruan tinggi, sosialisasi juga akan dilakukan di pasar tradisional, UMKM, dan komunitas lainnya. Strategi ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat luas dan mendorong adopsi QRIS secara merata di seluruh lapisan masyarakat.
Ke depan, BI berharap QRIS dapat menjadi metode pembayaran utama di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia dapat mewujudkan sistem pembayaran yang modern, efisien, dan inklusif. Hal ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi digital dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sosialisasi QRIS di UMGO merupakan langkah penting dalam mewujudkan hal tersebut. Dengan melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan, diharapkan sosialisasi ini akan memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan literasi digital dan adopsi QRIS di masyarakat Gorontalo.
Dengan semakin meluasnya penggunaan QRIS, diharapkan transaksi ekonomi di Gorontalo akan semakin efisien dan inklusif. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong transformasi digital dan inklusi keuangan di Indonesia.