BI Tasikmalaya Siapkan Rp1,8 Triliun untuk Layanan Kas Keliling Jelang Lebaran
Bank Indonesia Tasikmalaya menyiapkan layanan Kas Keliling dan Rp1,8 triliun untuk penukaran uang baru bagi masyarakat Priangan Timur jelang Idul Fitri 2025, guna mencegah praktik percaloan.
Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya memastikan ketersediaan uang layak edar (ULE) bagi masyarakat Priangan Timur menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H tahun 2025. Untuk memfasilitasi hal tersebut, BI Tasikmalaya telah menyiapkan layanan Kas Keliling dan total dana sebesar Rp1,8 triliun untuk penukaran uang baru. Layanan ini diluncurkan sebagai bagian dari program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2025.
Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya, Laura Rulida, menjelaskan bahwa Kas Keliling akan berkolaborasi dengan perbankan dan pemerintah daerah untuk menjangkau wilayah pedesaan dan pusat-pusat ekonomi lokal. Langkah ini bertujuan untuk memastikan aksesibilitas penukaran uang bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan akses perbankan.
Selain kemudahan akses, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mencintai, membanggakan, dan memahami nilai rupiah, serta mendorong penggunaan transaksi non-tunai dalam aktivitas ekonomi sehari-hari. Dengan menyediakan uang baru yang cukup, BI Tasikmalaya berharap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode Lebaran dan mencegah praktik-praktik percaloan yang merugikan.
Layanan Penukaran Uang BI Tasikmalaya: Tiga Skema Utama
BI Tasikmalaya menawarkan tiga skema utama penukaran uang untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat. Pertama, layanan Kas Keliling akan beroperasi di tiga lokasi berbeda di Kabupaten Tasikmalaya dan Pangandaran pada tanggal 6, 10, dan 12 Maret 2025. Kedua, layanan penukaran terpadu akan diselenggarakan di halaman Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya pada tanggal 20 Maret 2025. Ketiga, penukaran uang juga dapat dilakukan di 45 loket perbankan yang tersebar di wilayah Priangan Timur pada periode 17 hingga 27 Maret 2025.
"Melalui kerja sama dengan perbankan dan pemerintah daerah, Kas Keliling akan menjangkau wilayah pedesaan serta pusat ekonomi lokal," ujar Laura Rulida. BI Tasikmalaya berkomitmen untuk memastikan ketersediaan uang baru yang cukup di seluruh wilayah, termasuk daerah-daerah yang terpencil.
Untuk menghindari antrean panjang dan memastikan proses penukaran berjalan tertib dan efisien, BI Tasikmalaya menganjurkan masyarakat untuk melakukan pemesanan melalui aplikasi Pintar di https://pintar.bi.go.id. Sistem pemesanan online ini diharapkan dapat meminimalisir potensi kerumunan dan penumpukan massa.
Pencegahan Percaloan dan Pentingnya Transaksi Non-Tunai
Salah satu tujuan utama dari program Serambi 2025 adalah untuk mencegah praktik percaloan yang kerap terjadi menjelang Lebaran. Dengan menyediakan layanan penukaran uang di lokasi resmi dan terjadwal, BI Tasikmalaya berupaya melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang merugikan tersebut. "Penukaran uang di lokasi resmi yang telah ditentukan guna menghindari praktik percaloan yang dapat merugikan," tegas Laura Rulida.
Selain itu, BI Tasikmalaya juga terus mendorong penggunaan transaksi non-tunai sebagai bagian dari upaya modernisasi sistem keuangan di Indonesia. Program Serambi 2025 diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang manfaat transaksi digital dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan total dana sebesar Rp1,8 triliun yang disiapkan, BI Tasikmalaya optimis dapat memenuhi kebutuhan penukaran uang masyarakat Priangan Timur menjelang Idul Fitri 2025. Layanan yang terintegrasi dan terencana ini diharapkan dapat memberikan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan uang tunai selama periode Lebaran.
Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan layanan penukaran uang resmi yang disediakan oleh BI Tasikmalaya dan menghindari transaksi di luar jalur resmi untuk mencegah kerugian finansial.