BMKG Imbau Warga Kaltim Waspadai Pasang Laut hingga 2,7 Meter
BMKG memperingatkan warga pesisir Kalimantan Timur untuk mewaspadai pasang laut setinggi 2,6-2,7 meter pada 13-19 Maret 2025, yang berpotensi membahayakan dan mengganggu aktivitas ekonomi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di pesisir Kalimantan Timur (Kaltim) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pasang laut yang diperkirakan mencapai ketinggian 2,6 hingga 2,7 meter. Peringatan ini berlaku mulai tanggal 13 hingga 19 Maret 2025. Pasang laut dengan ketinggian signifikan ini berpotensi membahayakan keselamatan warga, khususnya anak-anak yang bermain di pantai, dan mengganggu berbagai aktivitas ekonomi di wilayah pesisir.
Imbauan ini dikeluarkan setelah BMKG melakukan prakiraan pasang surut laut. Wilayah yang diprediksi akan terdampak meliputi perairan Kota Balikpapan dan sekitarnya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Kabupaten Berau. Dampak yang ditimbulkan tidak hanya terbatas pada keselamatan, tetapi juga berpotensi mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat pesisir.
"Pada prakiraan pasang surut periode 11-20 Maret, untuk perairan Balikpapan pasang tertinggi 2,6 meter pada 13-14 Maret dan 17-19 Maret, pukul 07.00 - 09.00 dan 18.00 - 19.00 Wita," jelas Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Diyan Novrida.
Wilayah Terdampak Pasang Laut di Kaltim
Beberapa wilayah di Kalimantan Timur diperkirakan akan mengalami dampak signifikan dari pasang laut ini. Di Balikpapan, daerah yang terdampak meliputi Samboja dan sekitarnya, Balikpapan kota, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser. Keempat wilayah ini memiliki karakteristik pesisir yang rentan terhadap pasang surut laut.
Selain Balikpapan, peringatan dini juga disampaikan kepada warga di muara Sungai Mahakam (Pulau Nubi) dan sekitarnya. Di wilayah ini, pasang laut tertinggi diperkirakan terjadi pada tanggal 14 dan 18 Maret dengan ketinggian 2,6 meter. Sedangkan di muara Sungai Berau, pasang tertinggi diperkirakan mencapai 2,7 meter pada tanggal 18 dan 19 Maret.
BMKG juga memberikan informasi mengenai waktu terjadinya pasang dan surut. Sebagai contoh, di perairan Balikpapan, surut terendah diperkirakan terjadi pada 15 hingga 18 Maret. Informasi detail mengenai waktu pasang dan surut di berbagai wilayah pesisir Kaltim dapat diakses melalui website resmi BMKG.
Potensi Dampak Pasang Laut terhadap Aktivitas Pesisir
Pasang laut dengan ketinggian signifikan ini berpotensi menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap aktivitas masyarakat pesisir. Di Balikpapan, misalnya, banyak tambak udang, ikan, dan kepiting yang tersebar di daerah pesisir. Pasang laut dikhawatirkan akan mengganggu bahkan merusak tambak-tambak tersebut, menyebabkan kerugian ekonomi bagi para pembudidaya.
Selain itu, pasang laut juga berpotensi mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, membahayakan keselamatan warga yang tinggal di kawasan pesisir, dan bahkan menyebabkan air laut masuk ke pemukiman warga yang dekat pantai. Kondisi ini akan diperparah jika terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, karena air hujan akan tertahan dan berpotensi menyebabkan banjir.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi dampak negatif dari pasang laut ini. Masyarakat dihimbau untuk selalu memantau informasi prakiraan cuaca dan pasang surut dari BMKG agar dapat bersiap menghadapi potensi bahaya.
BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi pasang laut ini. Dengan memperhatikan informasi dan peringatan dini dari BMKG, diharapkan masyarakat dapat meminimalisir risiko kerugian dan menjaga keselamatan jiwa.