BMKG Peringatkan Banjir Rob di Jakarta Akibat Hujan Ekstrem dan La Nina Lemah
BMKG memperingatkan potensi peningkatan volume banjir rob di Jakarta dan wilayah pesisir lainnya akibat hujan ekstrem yang dipicu oleh fenomena La Nina lemah dan pasang maksimum air laut.
Jakarta, 30 Januari 2024 - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah pesisir Jakarta dan sekitarnya untuk meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, hujan ekstrem berpotensi meningkatkan volume banjir rob akibat fenomena La Nina lemah yang diperparah oleh pasang maksimum air laut.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, menjelaskan bahwa kombinasi hujan deras dan pasang maksimum air laut akan menyebabkan peningkatan volume banjir rob. "Intensitas curah hujan sangat berpengaruh di daerah pesisir, terutama saat berbarengan dengan fase pasang maksimum. Volume air banjir akan bertambah signifikan saat pasang maksimum," ujar Eko dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis.
Meski demikian, Eko menekankan bahwa peningkatan curah hujan ini tidak berkaitan dengan tinggi gelombang laut. Oleh karena itu, aktivitas pelayaran dan transportasi laut diperkirakan masih aman. Namun, potensi banjir rob tetap perlu diwaspadai karena akan berdampak pada berbagai aktivitas masyarakat pesisir, seperti perikanan, tambak garam, dan bongkar muat di pelabuhan.
BMKG mencatat beberapa fenomena atmosfer yang berkontribusi terhadap potensi hujan ekstrem. Salah satunya adalah Madden Julian Oscillation (MJO) di Samudera Hindia yang menuju wilayah Indonesia. Kondisi ini bertepatan dengan puncak musim hujan dan fenomena La Nina lemah.
Prediksi BMKG menunjukkan potensi hujan ekstrem lebih dari 50 mm per jam pada periode 28 Januari hingga awal Februari, terutama di Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Barat. Selain itu, fase Bulan baru dan Perigee (jarak terdekat Bulan ke Bumi) pada 29 Januari hingga 2 Februari juga berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum, sehingga meningkatkan risiko banjir rob.
Wilayah-wilayah pesisir yang berpotensi terdampak banjir rob meliputi Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Maluku, dan Maluku Utara. Daftar lengkap wilayah yang berisiko dapat dilihat di situs resmi BMKG.
BMKG merekomendasikan masyarakat, terutama yang beraktivitas di pesisir atau lereng perbukitan, untuk memantau perkembangan cuaca harian melalui laporan BMKG yang diperbarui setiap tiga jam. Penting juga untuk mengikuti arahan dan petunjuk penanggulangan bencana dari instansi pemerintah setempat.