BNPT Perkuat Deradikalisasi Lewat Kolaborasi: Jalin Kemitraan untuk Indonesia yang Aman
BNPT tingkatkan program deradikalisasi dengan pendekatan kolaboratif, jalin kemitraan untuk kemandirian dan cegah radikalisme di Indonesia.
Jakarta, 22 April 2024 - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggencarkan program deradikalisasi melalui pendekatan kolaboratif. Langkah ini merupakan komitmen nyata dalam meningkatkan kemandirian para mitra deradikalisasi dan mewujudkan Indonesia yang aman dan damai. Program ini juga sejalan dengan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Kepala BNPT, Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol.) Eddy Hartono, menekankan pentingnya komunikasi yang intensif dengan para sasaran program. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan deradikalisasi semakin optimal dan efektif. "Peningkatan program deradikalisasi ini menjadi kegiatan prioritas nasional," tegas Komjen Pol. Eddy.
Sebagai wujud nyata komitmen tersebut, BNPT baru-baru ini melakukan silaturahim dan halalbihalal bersama mitra deradikalisasi dan pemangku kepentingan penanggulangan terorisme di Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (16/4). Kegiatan ini difokuskan pada pembinaan wawasan kebangsaan dan penguatan kemitraan.
Pendekatan Kolaboratif dan Kemandirian Mitra
Dalam pertemuan di Surabaya tersebut, BNPT berdialog langsung dengan mitra deradikalisasi untuk mengidentifikasi permasalahan dan mencari solusi guna memaksimalkan program. Kepala BNPT mengapresiasi peran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Surabaya yang telah memfasilitasi mitra deradikalisasi.
Komjen Pol. Eddy menegaskan komitmen BNPT untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik kementerian/lembaga maupun swasta, dalam membangun kemandirian mitra deradikalisasi. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2018. "Kami berkolaborasi dengan pihak-pihak kompeten untuk mewujudkan harapan mitra deradikalisasi dalam mengembangkan kewirausahaan," jelasnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu, turut menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif yang mengedepankan empati dalam deradikalisasi. "Deradikalisasi dan reintegrasi sosial memerlukan kolaborasi dari semua pihak. Kegiatan semacam ini diharapkan menjadi sarana dialog untuk menguatkan semangat kebangsaan dan keberagaman," ujarnya.
Kesaksian dan Apresiasi Mitra
Selama kunjungan ke Surabaya, BNPT juga mengunjungi Hisyam alias Umar Patek, mantan terpidana terorisme kasus Bom Bali I. Umar Patek menyampaikan apresiasinya terhadap pendekatan humanis yang diterapkan dalam program deradikalisasi.
"Saya bersyukur atas kunjungan Kepala BNPT beserta jajarannya. Ini bagian dari program deradikalisasi yang tidak bisa diteorikan karena menyangkut hati. Jadi pendekatan humanis seperti ini banyak berpengaruh, menyentuh di hati kami," ungkap Umar Patek.
Senada dengan Umar Patek, Ketua Yayasan Fajar Ikhwan Sejahtera, Anang Rusyanto, mengapresiasi kontribusi BNPT dan berharap kerja sama ini berkelanjutan. "BNPT dalam berkontribusi untuk yayasan sudah cukup bagus, artinya dalam hal ini kami diberikan arahan. Harapan kami ke depan kontribusi ini berkelanjutan, artinya bahwa program ini berjalan sampai final," kata Anang.
Tujuan dan Harapan Program Deradikalisasi
Program deradikalisasi yang digencarkan BNPT bertujuan untuk memperkuat kerja sama dan mewujudkan kemandirian mitra deradikalisasi. Program ini juga berkomitmen untuk menjaga keutuhan dan keberagaman bangsa Indonesia. Dengan kolaborasi yang solid, diharapkan program ini dapat terus menghadirkan Indonesia yang aman dan damai.
Sebagai informasi, program deradikalisasi merupakan upaya terencana dan sistematis untuk mengurangi atau menghilangkan pemikiran radikal, termasuk ideologi terorisme, pada individu atau kelompok yang telah terpapar paham tersebut. Tujuan utamanya adalah mengembalikan mereka ke pemikiran yang lebih moderat dan mencegah penyebaran ideologi radikal lebih lanjut.