BPBD Bengkayang Imbau Kewaspadaan Wisatawan saat Berkunjung ke Riam Marum
Cuaca ekstrem menyebabkan korban jiwa di Riam Marum, Bengkayang; BPBD mengimbau wisatawan untuk selalu waspada dan memperhatikan kondisi cuaca sebelum berwisata.
Sebuah peristiwa tragis terjadi di Riam Marum Dawar, Desa Pisak, Kecamatan Tujuh Belas, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Seorang wisatawan bernama Erviani meninggal dunia setelah hanyut terseret arus sungai yang tiba-tiba deras pada Minggu, 6 April 2024. Peristiwa ini terjadi saat Erviani dan rekannya tengah berwisata di riam tersebut. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan dan imbauan penting dari pihak berwenang terkait keselamatan wisatawan.
Kepala BPBD Kabupaten Bengkayang, Dwi Berta, menyatakan bahwa cuaca buruk menjadi penyebab utama kejadian ini. Hujan deras di hulu sungai menyebabkan banjir bandang yang secara tiba-tiba meningkatkan debit air sungai. "Mengingat saat ini cuaca masih curah hujan intensitas ringan dan sedang masih diperkirakan terjadi," ujarnya, menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi cuaca yang tidak menentu.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya memperhatikan keselamatan saat berwisata di alam terbuka, terutama di daerah yang rawan bencana alam seperti riam atau air terjun. Korban dan rekannya, Indah, yang selamat, menceritakan bagaimana arus sungai yang tiba-tiba deras menyeret mereka hingga terpisah. Meskipun mereka berusaha berpegangan pada ranting pohon, ranting tersebut patah dan arus deras membawa Erviani hingga ditemukan meninggal dunia 400 meter dari lokasi kejadian.
Imbauan Waspada dari BPBD dan Pihak Kepolisian
Menyikapi kejadian tersebut, BPBD Kabupaten Bengkayang mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan memperhatikan prakiraan cuaca dari BMKG sebelum melakukan perjalanan wisata, terutama ke lokasi-lokasi yang berpotensi bahaya seperti riam dan pantai. Tidak hanya itu, BPBD juga meminta pengelola tempat wisata untuk selalu memberikan imbauan keselamatan kepada para wisatawan.
Kapolsek Sanggau Ledo, AKP Harto Simanjuntak, turut memberikan imbauan serupa. Ia menjelaskan bahwa peristiwa ini merupakan musibah yang seharusnya dapat dihindari dengan kewaspadaan. "Mereka sempat memperingatkan korban untuk naik ke daratan, namun terlambat. Arus sungai yang mendadak deras membuat korban tidak bisa menyelamatkan diri," ujarnya, menggambarkan betapa cepatnya kejadian tersebut berlangsung.
AKP Harto Simanjuntak juga menekankan pentingnya izin dan arahan dari pihak desa maupun pengelola wisata setempat sebelum melakukan aktivitas di lokasi wisata alam. Selain itu, ia menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut dan berjanji akan berkoordinasi dengan Forkopimcam dan pengelola wisata untuk memasang rambu peringatan keselamatan dan memastikan pengawasan yang lebih ketat di Riam Marum.
Pentingnya Keselamatan Wisatawan dan Antisipasi Bencana
Kejadian ini menyoroti pentingnya keselamatan wisatawan saat berkunjung ke tempat wisata alam. Meskipun keindahan alam sangat menarik, risiko yang ada tidak boleh diabaikan. Perencanaan yang matang, termasuk memperhatikan prakiraan cuaca dan mengikuti imbauan dari pihak berwenang, sangat penting untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Langkah-langkah antisipasi bencana alam, seperti pemasangan rambu peringatan dan edukasi kepada wisatawan tentang potensi bahaya, perlu ditingkatkan. Kerjasama antara BPBD, pihak kepolisian, pengelola wisata, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para wisatawan.
"Tempat wisata alam itu indah, tapi juga menyimpan risiko. Kami harap semua pihak lebih memperhatikan keselamatan pengunjung. Jangan sampai ada korban jiwa lagi," ujar AKP Harto Simanjuntak, mewakili keprihatinan dan harapan agar kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.
Selain itu, wisatawan juga perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk menghadapi situasi darurat di alam bebas. Kemampuan berenang, pengetahuan pertolongan pertama, dan pemahaman tentang kondisi lingkungan sekitar sangat penting untuk meningkatkan keselamatan diri.