BPBD Lumajang Pantau Intens Lahar Dingin Semeru Pasca Hujan Deras
BPBD Lumajang terus memantau aktivitas lahar dingin Gunung Semeru setelah hujan deras mengguyur puncak dan lereng gunung, memastikan keamanan warga dan memperbaiki infrastruktur yang rusak.
Hujan deras yang mengguyur puncak dan lereng Gunung Semeru pada Selasa (13/5) mengakibatkan terjadinya lahar dingin yang sempat menimbulkan kekhawatiran di wilayah Lumajang, Jawa Timur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang langsung bergerak cepat melakukan pemantauan intensif dan penanganan pasca bencana. Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Candipuro, Lumajang, dan berdampak pada beberapa infrastruktur serta menimbulkan kecemasan warga sekitar.
Petugas Pusat Pengendali Operasional (Pusdalops) BPBD Lumajang, Danial, menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang belum jelas sumbernya. BPBD Lumajang memastikan bahwa situasi telah terkendali dan terus memantau perkembangan aktivitas lahar dingin. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan. "Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing informasi yang belum jelas sumbernya. Kami terus memantau dan siap siaga di lokasi. Masyarakat diminta tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas," ujar Danial.
Proses perbaikan infrastruktur yang rusak akibat lahar dingin juga tengah dilakukan. Beberapa kerusakan seperti bronjong, tanggul, dan jalan limpas yang tertutup material lahar dingin sedang ditangani agar warga dapat kembali beraktivitas dengan tenang. BPBD Lumajang telah mengidentifikasi titik-titik rawan, salah satunya erosi tanggul di Dusun Kebondeli Utara yang berdekatan dengan permukiman warga. Langkah mitigasi dan penguatan koordinasi dengan pemerintah desa serta instansi terkait pun telah disiapkan untuk mengantisipasi risiko lebih lanjut.
Aktivitas Warga Desa Sumberwuluh Pasca Lahar Dingin
Warga Desa Sumberwuluh, seperti Marzuki, mengungkapkan rasa lega karena debit air sungai telah menurun signifikan setelah kejadian lahar dingin. Tanggul yang sempat jebol juga telah diperbaiki. "Kami sempat takut, apalagi malam-malam air sempat naik, tetapi sekarang sudah tenang dan alhamdulillah taludnya juga sudah diperbaiki, sehingga suasana di kampung kembali normal seperti biasa," tutur Marzuki. Kondisi ini membuat warga dapat kembali beraktivitas normal. Anak-anak kembali bermain, warga dapat berkebun, dan jalan-jalan kecil yang sempat becek mulai mengering.
Sawah-sawah warga yang sempat terendam air juga menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Marzuki menambahkan bahwa kewaspadaan tetap menjadi hal penting bagi warga yang tinggal di dekat Gunung Semeru. "Kami sudah terbiasa hidup dekat dengan alam, jadi tetap waspada itu penting. Sekarang kami jauh lebih tenang karena sudah ada tanggul baru untuk menahan derasnya lahar dingin Semeru," tambahnya. Keberadaan tanggul baru tersebut memberikan rasa aman bagi warga.
BPBD Lumajang juga telah memastikan bahwa situasi pasca hujan deras dan banjir lahar dingin di wilayah Kecamatan Candipuro kini dalam keadaan aman dan terkendali. Posko siaga bencana tetap berfungsi dan komunikasi antara warga dan relawan desa terus terjaga. Masyarakat diimbau untuk segera melapor jika ada tanda-tanda bahaya.
Langkah Mitigasi dan Pemantauan BPBD Lumajang
BPBD Lumajang tidak hanya fokus pada penanganan pasca bencana, tetapi juga melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang. Pemantauan intensif terhadap aktivitas Gunung Semeru terus dilakukan, terutama setelah hujan deras. Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan instansi terkait, terus ditingkatkan untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi ancaman lahar dingin.
Perbaikan infrastruktur yang rusak juga menjadi prioritas. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir dampak negatif lahar dingin terhadap kehidupan warga. Dengan perbaikan infrastruktur yang cepat dan tepat, diharapkan warga dapat kembali beraktivitas dengan normal dan merasa aman.
BPBD Lumajang juga menekankan pentingnya komunikasi dan informasi yang akurat kepada masyarakat. Imbauan untuk tetap tenang dan waspada, serta mengikuti arahan petugas, terus disosialisasikan. Dengan adanya koordinasi dan komunikasi yang baik, diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan oleh lahar dingin.
Kejadian lahar dingin ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Kerja sama antara BPBD, pemerintah desa, dan masyarakat sangat krusial dalam mengurangi risiko dan dampak bencana. Pemantauan dan mitigasi yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan keselamatan dan keamanan warga di sekitar Gunung Semeru.