BPBD Tangerang Imbau Warga Perbanyak Biopori Antisipasi Banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mengimbau warga di wilayah rawan banjir untuk meningkatkan kerja bakti dan membuat lubang biopori guna mengurangi risiko banjir, terutama selama puncak musim hujan di bulan Februari-Maret 2025.
Banjir di Kota Tangerang: BPBD Imbau Warga Tingkatkan Kesiapsiagaan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mengimbau masyarakat di sejumlah kecamatan rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperbanyak pembuatan lubang biopori. Imbauan ini disampaikan menyusul prediksi puncak musim hujan pada Februari-Maret 2025 dan status siaga darurat bencana hidrometeorologi yang diperpanjang hingga 11 Maret 2025.
Wilayah Rawan Banjir dan Langkah Mitigasi
Kecamatan Benda, Batuceper, dan Neglasari teridentifikasi sebagai wilayah yang paling rawan banjir di Kota Tangerang. Banjir yang terjadi di awal tahun disebabkan oleh tersumbatnya aliran air di saluran drainase dan embung. Untuk mengantisipasi hal serupa, BPBD Kota Tangerang mendorong masyarakat untuk aktif dalam kerja bakti, memperbanyak pembuatan lubang biopori, dan menghindari membuang sampah sembarangan. Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Ubadillah Anshar, menekankan pentingnya langkah-langkah mitigasi ini untuk mengurangi dampak banjir.
Pembuatan lubang biopori dinilai efektif untuk meningkatkan daya serap air tanah, sehingga mengurangi genangan air di permukaan. Selain itu, kerja bakti rutin dapat membantu membersihkan saluran drainase dan mencegah penyumbatan yang dapat menyebabkan banjir. Masyarakat juga diimbau untuk menempatkan barang-barang berharga di tempat yang aman untuk menghindari kerusakan akibat banjir.
Peringatan Dini BMKG dan Status Siaga Darurat
Imbauan BPBD ini didasarkan pada peringatan dini cuaca dan iklim dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi puncak musim hujan di Februari-Maret 2025. Surat BMKG Nomor e.B/KL.00.02/004/KBB2/I/2025 tanggal 31 Januari 2025 merekomendasikan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak dari kondisi tersebut. Pemkot Tangerang telah memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi bencana yang lebih besar.
Ubadillah Anshar menambahkan bahwa beberapa kecamatan di Kota Tangerang berpotensi mengalami banjir kategori menengah. Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif dari bencana banjir.
Kesiapsiagaan dan Bantuan Logistik
Pemerintah Kota Tangerang telah menyiapkan berbagai langkah untuk menghadapi potensi banjir. Selain imbauan kepada masyarakat, Pemkot juga telah menyiapkan bantuan logistik yang disimpan di tempat khusus dengan pendingin untuk menjaga kualitasnya. Bantuan tersebut meliputi makanan seperti mi instan, sarden, beras, makanan bayi, susu bayi, serta perlengkapan lainnya seperti tenda, kasur, karpet, dan kebutuhan lansia.
Masyarakat dapat mengakses layanan kegawatdaruratan melalui call center 112 atau nomor piket BPBD Kota Tangerang di 021-5582-144 yang aktif selama 24 jam. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang, Mulyani, memastikan kesiapan bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana.
Kesimpulan
Antisipasi dan mitigasi bencana banjir di Kota Tangerang menjadi fokus utama BPBD dan Pemkot Tangerang. Imbauan untuk memperbanyak lubang biopori dan meningkatkan kerja bakti merupakan langkah penting untuk mengurangi risiko banjir. Kesiapan logistik dan layanan darurat juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi warga dari dampak bencana.