BPK Wilayah XX Jaga Benteng Nieuw Victoria Ambon dengan Juru Pelihara Cagar Budaya
Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XX Maluku menempatkan empat juru pelihara di Benteng Nieuw Victoria, Ambon, untuk melindungi cagar budaya nasional bersejarah ini.
Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XX Maluku telah menempatkan empat juru pelihara di Benteng Nieuw Victoria, Kota Ambon. Penempatan ini dilakukan pada Senin, 3 Maret 2025, sebagai bagian dari implementasi tugas BPK sesuai Permendikbud Nomor 33 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelestarian Kebudayaan. Langkah ini bertujuan untuk melindungi cagar budaya nasional yang bersejarah tersebut, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Balai Nomor 022/F7.22/TU.01.00/2025 tanggal 6 Januari 2025.
Kepala BPK Wilayah XX, Dody Wiranto, menjelaskan bahwa penempatan juru pelihara ini merupakan bagian penting dari upaya pelestarian cagar budaya. "Kami memperkenalkan dan menempatkan empat orang juru pelihara cagar budaya Benteng Nieuw Victoria," ujar Dody Wiranto di Ambon. BPK juga telah berkoordinasi dengan Komandan Detasemen Kavaleri 5/Birgus Latro Cakti untuk memperkenalkan juru pelihara tersebut kepada pihak terkait.
Sebelum penempatan juru pelihara, BPK Wilayah XX telah melakukan pemetaan dan penggambaran situs Benteng Nieuw Victoria secara detail. Pemetaan ini meliputi dokumentasi kondisi fisik benteng dan dilakukan dengan teknologi potret 3D, setelah mendapatkan izin dari Kodam XVI Pattimura. Benteng Nieuw Victoria, yang awalnya dibangun oleh bangsa Portugis pada tahun 1575, memiliki status cagar budaya peringkat nasional, sehingga pelestariannya menjadi perhatian hingga tingkat nasional.
Pelestarian dan Pemugaran Benteng Nieuw Victoria
Dody Wiranto menambahkan bahwa mengingat statusnya sebagai aset nasional, Benteng Nieuw Victoria akan mengalami pemugaran pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian situs bersejarah ini. Selain itu, BPK juga berupaya agar situs cagar budaya ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya para guru dan siswa, untuk melakukan perjalanan tapak tilas perlawanan rakyat Maluku.
Benteng Nieuw Victoria menyimpan banyak kisah sejarah perlawanan rakyat Maluku. "Perlawanan rakyat Maluku banyak kisah sejarah dan ceritanya panjang. Ke depan cagar budaya ini bisa jadi ruang publik dan ruang bersama, tempat perjuangan kemerdekaan," ungkap Dody Wiranto. Dengan adanya juru pelihara, diharapkan pelestarian dan pemanfaatan Benteng Nieuw Victoria dapat berjalan lebih optimal dan berkelanjutan.
Proses pemetaan dan penggambaran 3D Benteng Nieuw Victoria telah menghasilkan data yang akurat dan detail mengenai kondisi fisik benteng. Data ini akan sangat berguna dalam perencanaan dan pelaksanaan pemugaran di masa mendatang. Keberadaan juru pelihara juga akan memastikan pengawasan dan perawatan yang lebih intensif terhadap benteng, sehingga dapat mencegah kerusakan lebih lanjut.
Dengan adanya juru pelihara, diharapkan pula masyarakat dapat lebih mudah mengakses dan memahami sejarah yang terkandung dalam Benteng Nieuw Victoria. Hal ini sejalan dengan upaya untuk menjadikan situs bersejarah tersebut sebagai ruang publik dan ruang bersama, sebagai tempat pembelajaran dan penghormatan terhadap perjuangan kemerdekaan.
Langkah-langkah yang telah dilakukan BPK Wilayah XX dalam pelestarian Benteng Nieuw Victoria:
- Penempatan empat juru pelihara cagar budaya.
- Pemetaan dan penggambaran situs Benteng Nieuw Victoria dengan teknologi potret 3D.
- Koordinasi dengan Komandan Detasemen Kavaleri 5/Birgus Latro Cakti.
- Perencanaan pemugaran Benteng Nieuw Victoria pada tahun 2025.
Ke depan, diharapkan Benteng Nieuw Victoria dapat menjadi destinasi wisata sejarah yang edukatif dan menarik bagi masyarakat luas, sekaligus sebagai simbol perjuangan dan kebanggaan bangsa Indonesia.