BPKH Fasilitasi Ekspor Rendang UMKM Sumbar ke Arab Saudi
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) membantu UMKM Sumatera Barat mengekspor rendang ke Arab Saudi melalui program UMKM Goes to Hajj, membuka peluang pasar global dan peningkatan perekonomian daerah.
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia memberikan angin segar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sumatera Barat. Melalui program unggulannya, UMKM Goes to Hajj, BPKH memfasilitasi ekspor rendang, kuliner khas Minangkabau, ke Arab Saudi. Inisiatif ini diluncurkan di Padang pada Minggu, 23 Februari 2024, menawarkan peluang besar bagi peningkatan ekonomi lokal dan perluasan pasar internasional bagi produk unggulan Sumbar.
"Selain membantu memfasilitasi UMKM memasarkan rendang ke Tanah Suci, UMKM Goes To Hajj ini juga membantu pendaftaran haji bagi pelaku usaha yang sudah siap," ungkap anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander, dalam keterangan resminya di Padang. Program ini bukan hanya sekedar membantu ekspor, tetapi juga memberikan akses bagi para pelaku UMKM untuk menunaikan ibadah haji setelah berhasil mengembangkan usaha mereka.
Langkah strategis BPKH ini melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perbankan dan lembaga pembiayaan syariah. Kerja sama ini diharapkan dapat mempermudah akses permodalan dan memperluas jangkauan pemasaran bagi para pelaku UMKM. Lebih jauh lagi, BPKH juga mengajak pelaku usaha di sektor perhotelan, ritel, dan ekspor-impor untuk berpartisipasi aktif dalam mendistribusikan rendang ke pasar Arab Saudi. Hal ini menunjukkan komitmen BPKH dalam membangun ekosistem perhajian yang berkelanjutan dan memberdayakan UMKM.
UMKM Goes to Hajj: Jembatan Menuju Pasar Global
Program UMKM Goes to Hajj dirancang untuk mendorong inovasi dan kolaborasi dalam ekosistem perhajian. Dengan memfasilitasi akses pasar internasional, program ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya para pelaku UMKM di Sumatera Barat. "UMKM bisa berperan dalam ekosistem perhajian untuk memenuhi kebutuhan penyediaan makanan khas Indonesia saat musim haji seperti rendang. Dengan akses pasar yang lebih luas pelaku UMKM dapat berkembang dan kita harapkan mereka mampu mendaftar haji," tambah Harry Alexander.
Potensi pasar rendang di Arab Saudi sangat menjanjikan. Rendang, dengan cita rasa dan keunikannya, memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen internasional. Program ini diharapkan mampu menjadi jembatan bagi UMKM untuk menembus pasar global dan meningkatkan daya saing produk lokal di kancah internasional. Keberhasilan program ini akan menjadi contoh nyata bagaimana BPKH berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Lebih lanjut, kerjasama ini juga membuka peluang bagi pengembangan produk turunan rendang. Dengan adanya akses pasar yang lebih luas, UMKM dapat bereksperimen dengan inovasi produk baru yang dapat memenuhi permintaan pasar internasional. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja baru.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi UMKM, Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, Anwar Abbas, turut memberikan apresiasi atas program ini. Ia melihat potensi besar produk-produk Sumatera Barat, tidak hanya rendang, tetapi juga bumbu-bumbu khas lainnya, untuk menembus pasar global.
"PP Muhammadiyah memiliki 24 cabang di seluruh dunia yang bisa dijadikan kanal promosi sekaligus distribusi produk asal Sumatera Barat terutama rendang dan bumbu rendang," ujar Anwar Abbas yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dukungan dari organisasi besar seperti PP Muhammadiyah akan memperkuat jaringan distribusi dan pemasaran rendang ke pasar internasional.
Kolaborasi antara BPKH dengan berbagai pihak, termasuk PP Muhammadiyah, diharapkan dapat meningkatkan kelas UMKM di Sumatera Barat. Perluasan pasar rendang dan bumbu rendang ke berbagai negara di dunia akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Program ini menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah, lembaga keagamaan, dan sektor swasta dalam memajukan UMKM.
Program UMKM Goes to Hajj menjadi bukti nyata komitmen BPKH dalam mendukung pemberdayaan ekonomi umat. Dengan membuka akses pasar global bagi UMKM, program ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga memperkuat perekonomian nasional. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi program-program pemberdayaan UMKM lainnya di Indonesia.