BPMA Dukung Sabang Jadi Pusat Logistik Migas WK Andaman: Potensi Investasi Menggiurkan
BPMA dan BPKS berkolaborasi menjadikan Sabang sebagai shorebase utama untuk operasional hulu migas di Wilayah Kerja Andaman, didukung oleh penemuan gas signifikan oleh Mubadala Energy.
Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pengembangan kawasan pelabuhan bebas Sabang sebagai shorebase atau pusat logistik utama untuk kegiatan hulu migas di Wilayah Kerja (WK) Andaman. Dukungan ini disampaikan langsung oleh Kepala BPMA, Nasri Djalal, di Banda Aceh pada Jumat lalu, setelah menerima kunjungan manajemen Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS).
Kunjungan tersebut bertujuan membahas sinergi investasi hulu migas di WK Andaman, khususnya pemanfaatan fasilitas pelabuhan BPKS untuk mendukung operasional Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Pertemuan ini menandai langkah strategis kolaborasi antara BPMA dan BPKS dalam mempercepat pengembangan investasi di sektor ini. Nasri Djalal menegaskan komitmen BPMA untuk berkolaborasi penuh, termasuk koordinasi yang telah terjalin dengan SKK Migas.
Perkembangan ini semakin signifikan dengan penemuan gas alam signifikan di WK Andaman. Penemuan ini diumumkan oleh Mubadala Energy, salah satu KKKS di wilayah tersebut, yang menemukan potensi lebih dari enam TCF gas-in-place di sumur eksplorasi Layaran-1. Penemuan ini berlokasi sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara, dan menandai kemajuan besar bagi sektor energi di Asia Tenggara. Hal ini semakin memperkuat urgensi pengembangan infrastruktur pendukung di Sabang.
Dukungan Penuh BPMA dan Persiapan Infrastruktur
BPMA menyatakan kesiapannya untuk memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan Sabang sebagai shorebase. "BPMA juga siap mendukung Sabang sebagai shorebase bagi operasional hulu migas di WK Andaman," tegas Nasri Djalal. BPMA telah berkoordinasi dengan SKK Migas terkait pengembangan WK Andaman dan siap berkolaborasi untuk investasi tersebut. Pertemuan antara BPMA dan BPKS menekankan komitmen bersama untuk mempercepat pengembangan investasi hulu migas, memanfaatkan potensi dan fasilitas yang dimiliki BPKS.
Nasri Djalal juga menekankan pentingnya persiapan infrastruktur pendukung oleh BPKS. "Maka, kita meminta kepada BPKS agar mempersiapkan segala infrastruktur pendukung yang diperlukan dalam kegiatan hulu migas," ujarnya. Persiapan ini krusial untuk memastikan kelancaran operasional KKKS di WK Andaman dan menarik investasi lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala BPKS Sabang, Iskandar Zulkarnaen, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Mubadala Energy, termasuk rencana kunjungan Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdullah, ke Sabang untuk meninjau langsung fasilitas pelabuhan. Koordinasi juga telah dilakukan dengan SKK Migas dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Mubadala Energy dan Potensi Gas Signifikan
Mubadala Energy, sebagai salah satu KKKS di WK Andaman, memainkan peran kunci dalam pengembangan kawasan tersebut. Penemuan gas signifikan di sumur eksplorasi Layaran-1 menunjukkan potensi ekonomi yang besar. Potensi lebih dari enam TCF gas-in-place merupakan penemuan yang signifikan dan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia dan Asia Tenggara.
Kunjungan Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia ke Sabang menunjukkan minat serius perusahaan dalam memanfaatkan fasilitas pelabuhan di Sabang. Hal ini semakin memperkuat posisi Sabang sebagai lokasi strategis untuk kegiatan hulu migas di WK Andaman.
Kerja sama antara BPMA, BPKS, SKK Migas, dan Mubadala Energy menandakan komitmen kuat untuk mengembangkan sektor energi di Indonesia. Pengembangan Sabang sebagai shorebase akan membuka peluang investasi baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Aceh.
Dengan dukungan penuh dari BPMA dan rencana pengembangan infrastruktur oleh BPKS, Sabang berpotensi menjadi pusat logistik utama untuk operasional hulu migas di WK Andaman, membuka babak baru bagi perekonomian Aceh dan Indonesia.