BRIN dan Kemhan Jalin Sinergi Teknologi Pertahanan untuk Indonesia 2045
BRIN dan Kemhan gelar temu industri strategis untuk memperkuat sinergi teknologi pertahanan, mendorong inovasi, dan pertumbuhan ekonomi nasional menuju Indonesia 2045.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menggelar temu bisnis industri strategis pertahanan berbasis riset dan inovasi pada Senin, 21 April 2024 di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie, Tangerang Selatan, Banten. Acara yang bertajuk Towards Indonesia 2045: Advancing Strategic Defence Technology by Research and Innovation ini bertujuan memperkuat sinergi lintas sektor dalam pengembangan teknologi pertahanan. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan industri strategis nasional, perwakilan negara sahabat, akademisi, dan pelaku usaha swasta.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto, menekankan pentingnya kemampuan pertahanan negara tidak hanya untuk menjaga keselamatan masyarakat, tetapi juga sebagai simbol kekuatan dan sarana mencapai kepentingan nasional. Ia menambahkan bahwa efektivitas pertahanan didukung oleh perkembangan teknologi dan kemampuan industri pertahanan dalam memenuhi kebutuhan alat pertahanan. Industri strategis nasional, menurut Wamenhan, memiliki peran ganda, yaitu mendukung pertahanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Wamenhan Donny juga menuturkan bahwa pengembangan teknologi untuk kepentingan militer dapat bertransformasi menjadi teknologi bermanfaat bagi sektor sipil. Oleh karena itu, riset dan inovasi menjadi pilar utama dalam pengembangan teknologi tinggi, yang membutuhkan dukungan sumber daya manusia kompeten, fasilitas laboratorium memadai, dan pasar berkelanjutan. Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Penguatan dan Kemitraan Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN, Joannes Ekaprasetya Tandjung, yang menekankan pentingnya membangun ekosistem riset yang mendukung kebutuhan sektor pertahanan.
Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi Pertahanan
Joannes Ekaprasetya Tandjung menjelaskan bahwa temu bisnis ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga ruang konkret untuk menjalin kemitraan teknologi antara lembaga riset, dunia industri, dan pemerintah. Acara ini menyediakan sesi business matchmaking yang memfasilitasi peserta untuk menjajaki potensi kolaborasi dan pengembangan proyek bersama. Ia berharap forum ini dapat mendorong kesepakatan bisnis, alih teknologi, dan penguatan jejaring internasional di sektor pertahanan.
Lebih lanjut, Joannes menambahkan bahwa Temu Bisnis ini merupakan upaya strategis dalam mendukung agenda pembangunan nasional berbasis teknologi dan menjawab tantangan geopolitik global melalui penguatan industri pertahanan dalam negeri. Dengan adanya kolaborasi yang kuat antara BRIN dan Kemhan, diharapkan akan tercipta inovasi-inovasi baru di bidang teknologi pertahanan yang dapat memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
Kegiatan ini juga menjadi bukti komitmen pemerintah dalam mengembangkan industri pertahanan nasional yang mandiri dan berdaya saing. Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari lembaga riset, industri, hingga akademisi, diharapkan akan tercipta solusi-solusi inovatif yang mampu menjawab tantangan keamanan nasional di masa depan.
Pentingnya kolaborasi antara lembaga riset, industri, dan pemerintah dalam pengembangan teknologi pertahanan telah ditegaskan oleh para pembicara. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan pertahanan negara tidak hanya bergantung pada teknologi canggih, tetapi juga pada kemampuan untuk berkolaborasi dan berinovasi secara efektif.
Menuju Indonesia 2045 yang Kuat dan Mandiri
Temu bisnis ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan visi Indonesia 2045. Dengan memperkuat industri pertahanan dalam negeri melalui riset dan inovasi, Indonesia diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan keamanan di masa depan dan berkontribusi pada perdamaian dunia. Pengembangan teknologi pertahanan yang berkelanjutan juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan lapangan kerja baru.
Kolaborasi antara BRIN dan Kemhan ini merupakan contoh nyata dari sinergi antar lembaga pemerintah dalam mendukung pembangunan nasional. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk industri strategis nasional dan perwakilan negara sahabat, diharapkan akan tercipta ekosistem riset dan inovasi yang kuat dan berkelanjutan di bidang pertahanan.
Keberhasilan acara ini diharapkan dapat mendorong terciptanya kemandirian teknologi pertahanan Indonesia dan memperkuat posisi Indonesia di tingkat global. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berdaulat.
Melalui kegiatan ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk terus mengembangkan kemampuan pertahanannya dengan mengoptimalkan riset dan inovasi, serta menjalin kerja sama internasional yang strategis.