Bulog Banyumas Raya Lampaui Target Penyerapan Gabah Kering Panen
Penyerapan gabah kering panen (GKP) oleh Bulog di Banyumas Raya melampaui target, mencapai 108 persen dari total yang ditargetkan.
Purwokerto, 28 April 2025 - Perum Bulog Cabang Banyumas berhasil melampaui target penyerapan gabah kering panen (GKP) di wilayah Banyumas Raya. Wilayah tersebut meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara, Jawa Tengah. Keberhasilan ini menunjukkan kinerja positif Bulog dalam menunjang ketahanan pangan nasional. Program ini juga berdampak positif bagi kesejahteraan petani di wilayah tersebut.
Prawoko Setyo Aji, Pemimpin Perum Bulog Cabang Banyumas, menyampaikan bahwa hingga tanggal 26 April 2025, Bulog telah menyerap 24.612 ton GKP. Angka ini melampaui target sebesar 22.170 ton atau sekitar 108 persen. Meskipun demikian, penyerapan beras masih di bawah target, yakni 29.818 ton dari target 63.378 ton. Penyerapan GKP dilakukan dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2025.
Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak. Hal ini menunjukkan sinergi yang baik antara Bulog, TNI, pemerintah daerah, dan para petani. Kerjasama ini menjadi kunci keberhasilan penyerapan GKP yang melampaui target. Ke depannya, kolaborasi ini diharapkan dapat terus ditingkatkan untuk menjamin ketahanan pangan nasional.
Penyerapan GKP Melebihi Target dan Dampaknya
Penyerapan GKP yang melampaui target tersebut menunjukkan keberhasilan Bulog dalam menjalankan program pemerintah. Setiap harinya, Bulog Banyumas menerima berkisar 300-800 ton setara beras. Hal ini menunjukan tingginya antusiasme petani dalam menjual hasil panennya kepada Bulog. Dengan harga pembelian yang telah ditetapkan pemerintah, diharapkan dapat menjamin kesejahteraan petani dan mencegah fluktuasi harga yang merugikan.
Prawoko menekankan bahwa harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram diharapkan menjadi acuan bagi seluruh petani dan pedagang. Dengan demikian, harga transaksi GKP minimal Rp6.500 per kilogram. Hal ini bertujuan untuk menjaga semangat dan menjamin kesejahteraan petani. Program ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi pertanian di wilayah Banyumas Raya.
Selain penyerapan GKP, Bulog Banyumas juga menyerap beras sesuai Keputusan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan harga Rp12.000 per kilogram di gudang. Penyerapan beras ini bertujuan untuk memperkuat Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan menjaga stabilitas harga beras di pasaran. Program ini menjadi bagian penting dari upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Kolaborasi Antar Elemen dalam Keberhasilan Program
Keberhasilan program penyerapan GKP ini tidak terlepas dari kolaborasi yang solid antar berbagai elemen. Tim Jemput Gabah Bulog berperan aktif dalam menjemput GKP dari para petani. TNI, khususnya Babinsa, turut serta membantu dalam proses penyerapan. Pemerintah daerah melalui organisasi perangkat daerah terkait dan penyuluh pertanian lapangan juga memberikan dukungan penuh.
Para pengusaha penggilingan padi juga ikut berpartisipasi dalam pengolahan GKP menjadi beras. Meskipun dengan keterbatasan sarana yang ada, mereka tetap mendukung program pemerintah menuju swasembada pangan. Kolaborasi yang erat ini menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target penyerapan GKP yang telah ditetapkan.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan seluruh pihak terkait dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Dengan adanya kolaborasi yang baik, diharapkan program serupa dapat terus berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani dan stabilitas harga pangan.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan penyerapan GKP dan memperkuat Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Dengan demikian, ketahanan pangan nasional dapat terjaga dengan baik dan kesejahteraan petani dapat terus meningkat.