BUMN dan UN Women Jalin Kerja Sama Dorong Kepemimpinan Perempuan
Kementerian BUMN dan UN Women bermitra untuk mendorong kepemimpinan perempuan di sektor bisnis, menciptakan lingkungan inklusif, dan memberdayakan Srikandi BUMN.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan UN Women resmi menjalin kerja sama untuk mendorong kepemimpinan perempuan di sektor bisnis. Kolaborasi ini diumumkan pada Kamis, 20 Februari 2024, di Jakarta, dan merupakan bagian integral dari transformasi BUMN yang lebih inklusif. Kerja sama ini menjawab pertanyaan apa yang dilakukan, siapa yang terlibat (Kementerian BUMN dan UN Women), di mana (Jakarta), kapan (20 Februari 2024), mengapa (untuk mendorong kepemimpinan perempuan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif), dan bagaimana (melalui berbagai program pengembangan kapasitas dan penelitian).
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, menjelaskan bahwa kemitraan strategis ini merupakan langkah maju dalam upaya pemberdayaan perempuan. Kementerian BUMN telah memiliki berbagai program serupa sebelumnya, salah satunya adalah pembentukan komunitas Srikandi BUMN. Kerja sama dengan UN Women diharapkan dapat memperkuat dan memperluas dampak program-program tersebut.
Tedi Bharata menambahkan, "Sehingga, nanti kita akan semakin baik lagi, semakin inklusif, semakin memberikan kesempatan pada perempuan untuk bisa berkontribusi berkarya dengan lebih baik lagi." Ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang responsif terhadap kebutuhan perempuan, mengakui perbedaan peran dan kontribusi antara perempuan dan laki-laki di tempat kerja.
Kerja Sama yang Komprehensif
Kerja sama antara Kementerian BUMN dan UN Women mencakup berbagai inisiatif strategis. Kedua belah pihak akan bersama-sama menciptakan lingkungan inklusif bagi pemberdayaan perempuan di lingkungan BUMN. Hal ini meliputi pengembangan dan implementasi penguatan kapasitas dalam praktik bisnis yang responsif gender.
Kolaborasi ini juga akan melibatkan penelitian untuk meninjau dan mengembangkan kebijakan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. UN Women akan memberikan asistensi teknis kepada Srikandi BUMN untuk mengadopsi dan mengintegrasikan Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (Women's Empowerment Principles/WEPs) ke dalam praktik dan budaya bisnis mereka.
WEPs, yang diinisiasi oleh UN Women dan UN Global Compact, memberikan panduan bagi perusahaan untuk mendorong kesetaraan gender di tempat kerja, tempat usaha, dan komunitas. Penerapan WEPs diharapkan dapat menciptakan budaya kerja yang lebih adil dan setara bagi perempuan.
Srikandi BUMN dan WEPs
Kerja sama antara UN Women dan Srikandi BUMN telah berjalan sejak tahun 2021. Selama periode tersebut, berbagai program telah dilaksanakan untuk mempromosikan kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan di BUMN melalui WEPs. Kemitraan dengan Kementerian BUMN akan memperluas jangkauan dan dampak inisiatif ini.
Dengan dukungan UN Women, Srikandi BUMN diharapkan dapat semakin berperan aktif dalam pengambilan keputusan dan kepemimpinan di BUMN. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kinerja BUMN secara keseluruhan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih beragam dan inklusif.
Program-program yang akan dijalankan meliputi pelatihan kepemimpinan, mentoring, dan pengembangan kapasitas lainnya yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perempuan di lingkungan BUMN. Selain itu, akan dilakukan evaluasi berkala untuk mengukur dampak dari program-program yang dijalankan.
Langkah Menuju Kesetaraan Gender
Kerja sama ini merupakan langkah signifikan dalam upaya mencapai kesetaraan gender di sektor bisnis Indonesia. Dengan dukungan UN Women dan komitmen Kementerian BUMN, diharapkan semakin banyak perempuan yang dapat berkontribusi dan mencapai posisi kepemimpinan di BUMN.
Kolaborasi ini juga akan memberikan contoh yang baik bagi perusahaan-perusahaan lain di Indonesia untuk mengikuti jejak BUMN dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan memberdayakan perempuan. Hal ini akan berkontribusi pada kemajuan ekonomi dan sosial Indonesia secara keseluruhan.
Ke depannya, diharapkan akan ada lebih banyak inisiatif serupa yang dapat dijalankan untuk mendorong partisipasi perempuan di berbagai sektor, tidak hanya di sektor bisnis. Peningkatan partisipasi perempuan akan membawa dampak positif bagi perekonomian dan pembangunan nasional.