Bupati Probolinggo Perkuat UMKM dan Pariwisata di Kawasan Bromo
Bupati Probolinggo, Mohammad Haris, berkomitmen memperkuat UMKM dan pengembangan wisata di Gunung Bromo untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, ditandai kunjungan kerja ke destinasi wisata setempat.
Bupati Probolinggo, Mohammad Haris, atau yang akrab disapa Gus Haris, menegaskan komitmennya untuk mengembangkan sektor pariwisata dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kawasan Gunung Bromo. Hal ini disampaikan setelah melakukan kunjungan kerja ke sejumlah destinasi wisata di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Selasa (4/3).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau aset Pemkab Probolinggo di kawasan Bromo dan merumuskan strategi pengembangan sektor pariwisata, UMKM, serta budaya lokal. Gus Haris menekankan potensi besar sektor pariwisata dan UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. "Sektor pariwisata, UMKM dan ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," kata Gus Haris dalam keterangan tertulis.
Kunjungan ini juga melibatkan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mereka membahas sinergi dengan pelaku UMKM dan penggiat wisata, serta optimalisasi destinasi wisata, termasuk pengembangan Wisata Ucik sebagai layanan wisata premium untuk menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun internasional.
Penguatan UMKM dan Pariwisata di Kawasan Bromo
Salah satu fokus utama kunjungan tersebut adalah Gerbang Wisata Sukapura (GWS), yang dianggap memiliki peran penting dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Probolinggo. Pemkab Probolinggo berkomitmen untuk menciptakan ekosistem ekonomi terintegrasi yang mampu meningkatkan daya saing daerah.
Gus Haris menjelaskan bahwa Kabupaten Probolinggo memiliki potensi besar yang perlu dikembangkan, meliputi pariwisata, UMKM, dan budaya lokal. Ia menekankan pentingnya pengelolaan destinasi wisata secara profesional dan terencana untuk mencapai hasil optimal. Dengan strategi yang tepat, Kabupaten Probolinggo diharapkan dapat menjadi destinasi wisata unggulan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pemkab Probolinggo berupaya membangun masa depan yang maju, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan. "Jika ingin membangun masa depan yang lebih maju, berkelanjutan dan berdaya saing tinggi sehingga menggandeng berbagai pihak untuk bersama-sama mewujudkan hal itu," ujar Gus Haris.
Langkah Strategis Pengembangan Wisata Bromo
Kunjungan kerja ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mempercepat pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Probolinggo. Dengan pengembangan yang terintegrasi dan profesional, diharapkan sektor pariwisata dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat dan menjadikan Bromo sebagai salah satu tujuan wisata utama di Jawa Timur.
Strategi pengembangan meliputi optimalisasi destinasi wisata yang ada, peningkatan kualitas layanan, dan pemberdayaan UMKM lokal. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar Gunung Bromo. Hal ini sejalan dengan rencana jangka panjang menjadikan Kabupaten Probolinggo sebagai pintu gerbang wisata utama di Jawa Timur.
Selain itu, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga menjadi bagian penting dari strategi pengembangan. Pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi pelaku UMKM dan pengelola wisata akan menjadi fokus utama untuk meningkatkan daya saing dan kualitas layanan. Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan pengalaman wisata yang lebih baik bagi para wisatawan.
Dengan komitmen yang kuat dari Pemkab Probolinggo dan kolaborasi dengan berbagai pihak, pengembangan pariwisata dan UMKM di kawasan Gunung Bromo diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
"Sehingga sektor pariwisata bisa lebih maju, memberikan dampak positif bagi masyarakat dan bisa menjadi salah satu tujuan wisata utama di Jatim," pungkas Gus Haris.