Bupati Tangerang Siapkan Dana Darurat Tangani Banjir, Usul Pembangunan Turap Permanen
Menghadapi banjir yang melanda Kabupaten Tangerang, Bupati Maesyal Rasyid siapkan dana darurat dari APBD dan mengusulkan pembangunan turap permanen ke BBWS C2.
Banjir yang melanda Kabupaten Tangerang sejak Senin, 3 Maret 2023, telah mengakibatkan lebih dari 3.000 kepala keluarga (KK) terdampak. Bupati Tangerang, Maesyal Rasyid, bergerak cepat dengan menyiapkan anggaran khusus untuk penanganan tanggap darurat bencana ini. Upaya ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pokok warga terdampak dan mengatasi dampak meluapnya sungai di wilayah tersebut. Pemerintah Kabupaten Tangerang juga berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, untuk penanganan jangka panjang.
"Iya, kita lihat kalau memang itu bisa kita tangani melalui APBD kita tangani atau kalau bisa melalui pusat kita koordinasikan atau bisa langsung bantuan dari para camat/kepala desa penanganan banjir ini. Jadi penanganannya banyak skalanya," ungkap Bupati Maesyal di Tangerang, Banten, Rabu, 5 Maret 2023. Meskipun belum merinci jumlah anggaran yang disiapkan, Bupati memastikan penyaluran bantuan langsung berupa kebutuhan pokok kepada warga terdampak telah dilakukan. Pemkab Tangerang juga melakukan pemantauan di lokasi-lokasi terdampak, seperti Tanjung Burung dan Tigaraksa.
Langkah penanganan banjir tidak hanya bersifat darurat. Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, menambahkan bahwa Pemkab Tangerang telah mengusulkan pembangunan turap permanen di sepanjang bantaran Sungai Cimanceuri kepada Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWS C2). Usulan ini diajukan sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir yang berulang di wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan Pemkab Tangerang tidak memiliki kewenangan untuk membangun tanggul permanen di sungai yang berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.
Penanganan Darurat dan Jangka Panjang Banjir di Kabupaten Tangerang
Pemerintah Kabupaten Tangerang tengah berupaya maksimal dalam menangani bencana banjir yang melanda wilayahnya. Bantuan langsung berupa kebutuhan pokok telah disalurkan kepada lebih dari 3.000 KK yang terdampak. Selain itu, pemantauan terus dilakukan di berbagai titik untuk memastikan pendistribusian bantuan berjalan lancar dan kebutuhan warga terpenuhi.
Bupati Maesyal Rasyid menekankan pentingnya penanganan banjir dengan skala yang beragam, mulai dari bantuan langsung hingga koordinasi dengan pemerintah pusat. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Tangerang untuk memberikan respon cepat dan tepat dalam mengatasi bencana ini.
Sementara itu, upaya jangka panjang juga dilakukan melalui usulan pembangunan turap permanen di bantaran Sungai Cimanceuri kepada BBWS C2. Langkah ini diharapkan dapat mencegah banjir di masa mendatang dan mengurangi dampak buruk bagi masyarakat.
Koordinasi dan Kolaborasi Antar Lembaga
Pembangunan turap permanen di Sungai Cimanceuri menjadi fokus utama dalam penanganan jangka panjang banjir di Kabupaten Tangerang. Namun, karena kewenangan pengelolaan sungai berada di bawah BBWS C2, Pemkab Tangerang perlu berkoordinasi dan berkomunikasi secara intensif untuk merealisasikan usulan tersebut. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antar lembaga dalam mengatasi masalah bencana alam.
Selain itu, Pemkab Tangerang juga secara berkala melakukan rehabilitasi dan normalisasi aliran sungai yang menjadi kewenangannya. Kerja sama dengan TNI melalui kegiatan karya bakti TNI juga dilakukan untuk memperlancar aliran sungai dan mencegah terjadinya banjir. Upaya ini merupakan bagian dari strategi komprehensif dalam mengatasi masalah banjir di Kabupaten Tangerang.
"Yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Bina Marga dan SDA adalah bekerjasama dengan TNI melalui kegiatan karya bakti TNI, melakukan normalisasi Sungai Cimanceuri secara bertahap seperti yg dilakukan tahun sebelumnya," jelas Wakil Bupati Intan.
Kesimpulan
Banjir yang melanda Kabupaten Tangerang telah mendorong Pemkab Tangerang untuk mengambil langkah cepat dan terukur, baik dalam penanganan darurat maupun jangka panjang. Komitmen untuk menyediakan dana tanggap darurat dan mengusulkan pembangunan turap permanen menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam melindungi warganya dari bencana alam. Koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan TNI, menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah ini.