Calon Haji Asal Tulungagung Meninggal di Surabaya, Istri Memutuskan Tak Berangkat
Isdiyono Taslim Atmo Suwito (61), calon haji asal Tulungagung meninggal dunia di RSUD Haji Surabaya setelah sebelumnya mengalami kecelakaan dan menjalani operasi kaki; istri almarhum memilih tak berangkat haji.
Seorang calon haji (calhaj) asal Tulungagung, Jawa Timur, bernama Isdiyono Taslim Atmo Suwito (61), telah meninggal dunia. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Haji Surabaya saat menjalani perawatan intensif. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat. Peristiwa ini terjadi setelah almarhum mengalami serangkaian peristiwa yang berujung pada perawatan medis hingga akhirnya meninggal.
Isdiyono tergabung dalam Kloter 3 yang seharusnya berangkat ke Madinah pada Jumat, 2 Mei 2024. Menurut Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Tulungagung, Makrus Manan, almarhum telah dirawat secara intensif sejak tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES). Kondisinya terus menurun hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Minggu, 4 Mei 2024.
Sebelum berangkat ke AHES, Isdiyono mengalami kecelakaan di Tulungagung dan menjalani operasi kaki. Meskipun harus menggunakan kursi roda, beliau tetap mendapatkan rekomendasi medis untuk menunaikan ibadah haji. Namun, setibanya di AHES, kondisi kesehatannya memburuk dan memerlukan perawatan lebih lanjut di RSUD Haji Surabaya.
Meninggal Dunia Setelah Perawatan Intensif
Pihak keluarga dan pemerintah daerah Tulungagung masih menunggu laporan resmi dari RSUD Haji Surabaya terkait penyebab pasti meninggalnya Isdiyono. "Kami belum menerima laporan resmi terkait penyebab meninggalnya dari pihak rumah sakit," ujar Makrus Manan. Kepergian Isdiyono tentu menjadi pukulan bagi keluarga yang telah mempersiapkan ibadah haji ini dengan penuh harap.
Isdiyono seharusnya berangkat haji bersama istri dan ibu mertuanya. Namun, setelah peristiwa ini terjadi, sang istri memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan ke Tanah Suci. Keputusan tersebut menunjukkan kesedihan mendalam yang dialami oleh keluarga atas kepergian Isdiyono.
Kondisi kesehatan Isdiyono yang menurun setelah kecelakaan dan operasi kaki menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam proses seleksi calon haji di masa mendatang. Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya evaluasi prosedur kesehatan bagi calon haji untuk memastikan keselamatan dan kesehatan mereka selama proses keberangkatan.
Opsi untuk Istri Almarhum
Terkait status keberangkatan istri almarhum, Makrus menjelaskan bahwa pihak keluarga diberikan dua opsi. Mereka dapat mengajukan pengembalian Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (Bipih) atau menjadwalkan keberangkatan ulang pada tahun depan. Jika memilih keberangkatan tahun depan, kursi almarhum dapat digantikan oleh anak atau kerabatnya.
Pemerintah daerah Tulungagung akan memberikan pendampingan dan dukungan penuh kepada keluarga almarhum dalam menghadapi situasi sulit ini. Pihak Kesra Setda Tulungagung akan memastikan proses administrasi dan pengurusan terkait keberangkatan haji berjalan lancar, sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan bagi setiap calon jamaah haji. Semoga keluarga almarhum diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi duka ini. Semoga almarhum Isdiyono Taslim Atmo Suwito diterima di sisi Allah SWT.
Kesimpulan: Kepergian Isdiyono menjadi duka bagi keluarga dan mengingatkan pentingnya evaluasi prosedur kesehatan calon haji. Pihak keluarga diberikan opsi pengembalian Bipih atau keberangkatan ulang tahun depan.