Calon Haji Asal Tulungagung Tunda Keberangkatan Akibat Sakit
Seorang calon haji asal Tulungagung menunda keberangkatannya ke Tanah Suci karena sakit pascaoperasi diabetes, sementara dua lainnya dirawat di RS Haji Surabaya.
Satu calon haji asal Tulungagung, Jawa Timur, harus menunda keberangkatannya ke Tanah Suci karena kondisi kesehatan. Kejadian ini terungkap dalam laporan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya pada Jumat dini hari, 2 Mei 2024. Penundaan tersebut berdampak pada berkurangnya jumlah jamaah dalam kloter tiga yang diberangkatkan dari Asrama Haji Surabaya menuju Bandara Internasional Juanda.
Ketua PPIH Embarkasi Surabaya, Akhmad Sruji Bahtiar, menjelaskan bahwa calon haji tersebut berasal dari kloter tiga dan saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit. "Insya Allah dari kloter tiga yang kebetulan masuk rumah sakit dan ini masih dalam perawatan, mudah-mudahan segera bisa diberangkatkan," ujar Sruji. Akibatnya, keberangkatan kloter tiga yang dijadwalkan pukul 06.40 WIB, hanya memberangkatkan 379 jamaah, berkurang satu orang dari jumlah semula.
Sementara itu, keberangkatan kloter satu dan dua tetap berjalan sesuai jadwal dengan jumlah jamaah masing-masing 380 orang, terdiri dari 376 calon haji dan empat petugas kloter. PPIH memastikan proses keberangkatan jamaah haji lainnya tetap berjalan lancar dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Kondisi Kesehatan Calon Haji
Ketua Tim Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya, dr. Mochamad Gesta Robi Farmawan, memberikan penjelasan lebih rinci mengenai kondisi kesehatan calon haji yang mengalami penundaan dan perawatan. Ia menyebutkan ada dua calon haji dari kloter tiga yang dirujuk ke Rumah Sakit Haji Surabaya. Pertama, Isdiono (63) yang membutuhkan perawatan pascaoperasi amputasi yang dilakukan sebelum keberangkatan ke Asrama Haji. Kedua, Amrullah (30), yang menderita hipertensi dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Dokter Gesta menjelaskan bahwa penundaan keberangkatan Isdiono disebabkan oleh luka pascaoperasi yang masih basah dan membutuhkan perawatan intensif. "Karena luka pascaoperasi masih basah jadi harus dilakukan perawatan," katanya. Pihak medis memperkirakan penundaan keberangkatan Isdiono selama dua hingga tiga hari sampai kondisi kesehatannya pulih dan laik terbang. Setelah pulih, Isdiono akan diberangkatkan pada kloter berikutnya.
Berbeda dengan Isdiono, Amrullah yang menderita hipertensi dijadwalkan akan berangkat sesuai jadwal keberangkatan kloter tiga. Hal ini menunjukkan bahwa pihak medis telah memastikan kondisi Amrullah stabil dan memungkinkan untuk melakukan perjalanan udara.
Jadwal Keberangkatan Kloter Haji
PPIH Embarkasi Surabaya telah menetapkan jadwal keberangkatan untuk kloter satu, dua, dan tiga. Kloter pertama asal Kabupaten Tulungagung dijadwalkan terbang pukul 07.40 WIB dari Bandara Internasional Juanda Surabaya, transit di Bandara Kualanamu Medan, dan tiba di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah pukul 16.40 WIB. Kloter kedua akan diberangkatkan pukul 09.40 WIB dari Surabaya, transit di Medan, dan tiba di Madinah pukul 18.40 WIB. Sedangkan kloter ketiga, setelah dikurangi satu jamaah, akan berangkat pukul 11.40 WIB dari Surabaya, transit di Medan, dan tiba di Madinah pukul 20.40 WIB.
PPIH terus memantau kesehatan seluruh calon haji dan memastikan mereka dalam kondisi yang fit untuk melakukan perjalanan ibadah ke Tanah Suci. Langkah-langkah antisipatif dan penanganan medis yang cepat dan tepat menjadi prioritas utama untuk memastikan kelancaran penyelenggaraan ibadah haji.