Calon Haji Maros Kloter 12 Berangkat ke Tanah Suci
313 Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Maros, termasuk calon haji termuda dan tertua, telah memasuki Asrama Haji Sudiang dan bersiap untuk berangkat ke Tanah Suci.
Sebanyak 313 Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, telah resmi memasuki Asrama Haji Sudiang di Makassar pada Kamis, 8 Mei 2024 pagi. Keberangkatan mereka menuju Tanah Suci merupakan bagian dari kelompok terbang (kloter) 12 dan 2 kloter lainnya. Proses pemberangkatan ini menandai dimulainya perjalanan spiritual bagi ratusan warga Maros yang telah lama menantikan momen suci ini. Mereka akan bergabung dengan jamaah dari Kabupaten Luwu Timur dalam kloter yang sama.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Maros, Ahmad Ihyadin, membenarkan informasi tersebut. "Jamaah Embarkasi Makassar asal Kabupaten Maros ini akan bergabung dengan jamaah dari daerah lain yakni dari Kabupaten Luwu Timur," jelasnya. Beliau juga memastikan bahwa kloter 12 telah memasuki asrama sesuai jadwal, yaitu pukul 08.00 WITA, dan dijadwalkan akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada Jumat malam, 9 Mei 2024.
Keberangkatan JCH Maros ini menjadi momen penting bagi Kabupaten Maros. Total 313 calon haji akan diberangkatkan dalam tiga kloter berbeda, yaitu kloter 12, 23, dan 40. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat Maros dalam menunaikan ibadah haji, sebuah rukun Islam yang sangat penting bagi umat muslim.
Persiapan Menuju Tanah Suci
Sebelum keberangkatan, para JCH telah melalui berbagai tahapan persiapan, termasuk manasik haji dan pengecekan kesehatan. Mereka diimbau untuk menjaga kekompakan dan bersosialisasi dengan jamaah dari daerah lain selama berada di asrama. Hal ini penting untuk menciptakan suasana yang harmonis dan saling mendukung selama perjalanan panjang menuju Tanah Suci.
Salah satu hal yang menarik perhatian adalah perbedaan usia para JCH. Calon haji termuda, Siti Nur Zamzam dari Dusun Labuaja, Kecamatan Cenrana, berusia 18 tahun 4 bulan. Sementara itu, calon haji tertua adalah Sapa Daeng Ngendang dari Bontokamase, Kecamatan Simbang, yang telah berusia 87 tahun 9 bulan. Perbedaan usia ini menunjukkan bahwa ibadah haji terbuka bagi semua kalangan, dari usia muda hingga usia lanjut.
Para JCH diharapkan dapat memanfaatkan waktu di asrama untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental. Doa dan harapan dari keluarga dan masyarakat Maros senantiasa menyertai mereka dalam perjalanan suci ini. Semoga perjalanan mereka lancar dan mendapatkan haji mabrur.
Jumlah JCH Maros dan Kloter Keberangkatan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, total JCH asal Kabupaten Maros berjumlah 313 orang. Jumlah ini terbagi ke dalam tiga kloter keberangkatan yang berbeda, memastikan proses keberangkatan berjalan tertib dan teratur. Pembagian ini juga bertujuan untuk memudahkan manajemen dan pengawasan selama perjalanan menuju dan di Tanah Suci.
Rincian kloter keberangkatan ini menunjukkan perencanaan yang matang dari pihak penyelenggara haji. Dengan adanya pembagian ini, diharapkan dapat meminimalisir potensi kendala dan memastikan kenyamanan para JCH selama perjalanan. Semoga keberangkatan ini berjalan lancar tanpa hambatan.
Pemerintah Kabupaten Maros dan Kementerian Agama Kabupaten Maros terus memberikan dukungan penuh kepada para JCH. Doa dan dukungan dari seluruh pihak sangat berarti bagi kelancaran perjalanan ibadah haji para JCH Maros.
Pesan dan Harapan
Para JCH diimbau untuk selalu menjaga kesehatan dan kekompakan selama berada di asrama dan selama perjalanan ke Tanah Suci. Mereka juga didorong untuk saling membantu dan menjaga silaturahmi dengan sesama jamaah. Semoga para JCH dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar dan kembali ke tanah air dengan membawa haji mabrur.
Keberangkatan JCH Maros ini menjadi bukti nyata bahwa ibadah haji tetap menjadi impian dan tujuan utama bagi banyak umat muslim. Semoga perjalanan mereka dipenuhi dengan keberkahan dan kemudahan dari Allah SWT.